Berita NTT Terkini

Ini Alasan Penyakit Malaria Mudah Berkembang di NTT

Sekitar 400 peserta mengikuti seminar nasional yang digelar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nusa Cendana (Undana).

Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ambuga Lamawuran
Dr. Kresnawati Wahyu Setiono, MCTM, Kepala Laboratorium Kering FK Undana, dalam sela acara seminar tentang penyakit tropis di Hotel Aston, Kota Kupang, Sabtu (17/11/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sekitar 400 peserta mengikuti seminar nasional yang digelar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nusa Cendana (Undana).

Seminar Nasional bertema Tropical Infection and Disease from Research to Community ini digelar di Hotel Aston, Kota Kupang, Sabtu (17/11/2018).

Dr. Kresnawati Wahyu Setiono, MCTM, Kepala Laboratorium Kering FK Undana mengatakan penyakit Malaria mudah berkembang di provinsi NTT.

Baca: Gerakkan Lingkungan Bersih, Bupati Sumba Tengah Gelar Lomba Kebersihan Kantor

"Penyakit itu mudah berkembang di sini karena daerahnya kering," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (17/11/2018).

Dikatakan, penyakit Malaria memang lebih mudah berkembang di daerah-daerah yang kering dan panas, dan bisa menyebabkan penyakit demam berdarah.

Baca: Warga Kecewa Listrik Padam Saat Pidato Perdana Bupati dan Wabup Sumba Tengah

"Nyamuk Aedes Aegypti itu tidak bisa terbang tinggi. Sementara daerah dingin itu terletak di daerah tinggi. Daerah panas itu lebih rendah. Jadi lebih mudah dijangkau nyamuk ini," ujarnya.

Walau begitu, katanya, semua itu tentu berhubungan dengan kebersihan dari masyarakat. Jika masyarakat menjaga selalu kebersihannya, jelasnya, maka resiko dari penyakit ini makin kurang.

Kresnawati menambahkan, ketersediaan air juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan masyarakat.

"Contohnya cacing. Cacing itu kalau di daerah kering lebih cepat berkembang. Karena airnya kurang. Kita mau cuci tangan tapi air tidak ada. Kalau sudah begitu, bakterinya bisa hidup," jelasnya.

Kresnawati menambahkan, kegiatan yang sedang digelar ini merupakan event tahunan.

Dia berharap para peserta, terkhusus mahasiswa kedokteran, bisa belajar lebih banyak tentang penyakit-penyakit di daerah tropis, dan bisa mencari jalan pencegahannya.

Selain itu, dia pun berharap agar mahasiswa FK Undana bisa lebih kompeten di bidangnya.

"Mereka belajar dan hidup di mana jenis-jenis penyakit itu ada. Maka mereka harus lebih kompeten dan menguasai bidang ini," harapnya.

Untuk diketahui, seminar nasional di dimulai dari pukul 08.00 Wita. Hadir sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali, dr. Frans Taolin Sp. A, Dr. dr. Dominicus Husada DTMSH, MCTM (TP)., Sp. A (K). (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved