Berita Kota Kupang
Kapolda NTT : Fokuskan Dua Pertiga Pasukan Polda Untuk Pengamanan Pemilu 2019
penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan dalam satu waktu yang bersamaan.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pelaksanaan pemilu 2019 tinggal enam bulan lagi. Pemilu kali ini menjadi momentum unik karena penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan dalam satu waktu yang bersamaan.
Untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), jajaran kepolisian daerah pun telah melakukan gelar pasukan untuk pengamanan proses pemilu 2019 dengan sandi Operasi Mantab Brata Turangga pada Kamis (20/9/2018) yang lalu.
Baca: Tanpa Lina Disisinya, Potret Haru Komedian Sule Rayakan Ulang Tahun. Yuk Tintip!
Baca: Paul-Daniel, Kami Bupati Dan Wabub ST Bukan Bupati Wabub Tim Sukses
Baca: Terowongan Dalam Taman Soekarno Kerap Dijadikan Sebagai Tempat Mesum
Ketika ditanya wartawan terkait pelaksanaan operasi dan persiapan pasukan untuk mengamankan Pemilu 2019, Kapolda NTT Irjen Pol Drs Raja Erizman mengatakan pihak Polda memfokuskan duapertiga pasukan untuk pengamanan pemilu.
"Untuk pengamanan Pemilu 2019 kan dua pertiga kekuatan kita kita fokuskan untuk pengamanan pilpres dan pileg itu, ya dan personil Brimob ada di dalamnya," ujar Kapolda usai meresmikan Lapangan Tembak dan Shooting House Sat Brimob Polda NTT pada HUT Korps Brimob Polri ke-73, Rabu (14/11/2018).
Kapolda menyatakan, dalam pelaksanaan pengamanan, selain Brimob masuk di dalamnya, kepolisian daerah juga dibantu oleh TNI baik AD, AL maupun AU.
Baca: Pembunuh Bayi Di Kota Baru, Ende Diperiksa Kejiwaannya
Baca: Pembunuh Bayi Di Kota Baru, Ende Diperiksa Kejiwaannya
Baca: Wakapolres Ende, Kompol Martin Kana : Dua Bulan Terakhir Tidak Ada Lagi Kasus Curanmor Di Ende
"TNI juga sudah masuk dalam rencana pengamanannya. Pokoknya telah kita persiapkan sesuai dengan kebutuhan terkait perkiraan ancaman yang akan kita hadapi nanti," ujar jenderal bintang dua ini.
Sebelumnya, pada pembukaan tahapan pemilu 2019, telah dilaksanakan apel gelar pasukan untuk pengamanan Pemilu di Lapangan Mapolda NTT, jalan Soeharto Naikoten Kupang, Kamis (20/9/2018). Apel tersebut diikuti 10 kompi pasukan, yang terdiri dari kepolisian Polda NTT dan Polres Kupang Kota, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Basarnas dan Pemadam Kebakaran serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dalam apel tersebut, bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Raja Erizman. Yang menjadi perwira apel yaitu AKBP Feri Budiman dan Komandan Apel oleh AKBP Josua Tampubolon.
Apel gelar pasukan dilaksanakan serentak di seluruh Indoneisa dengan mengusung tema "melalui apel gelar pasukan operasi mantap brata 2018, kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka mewujudkan kamdagri yang kondusif".
Baca: PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo Siap Tangani Penyediaan Air Minum di Lembor Selatan dan Welak
Baca: Anda Perlu Waspada! Ruteng Diprediksi Akan Terjadi Hujan Disertai Petir
Operasi Mantap Brata 2018 diselenggarakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung oleh kegiatan intelijen, penegakkan hukum, kuratif, dan rehabilitasi melalui pergelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk satuan tugas, baik dari tingkat pusat, daerah maupun tingkat polres.
Kapolda pada saat itu juga mengungkapkan penekanan yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan Operasi Mantap Brata 2018 yakni pengatan soliditas dan sinergitas Polri dan TNI untuk mewujudkan pemilu yang aman, lancar dan damai; menjaga netralitas Polri-TNI dengan menghindari tindakan yang mencederai nilai netralitas Polri-TNI dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu; mengedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini untuk pencegahan dan penanganan secara dini.
Selain itu, mendorong seluruh elemen Pemilu baik KPU, Bawaslu, Parpol, calon legislatif, dan massa pendukung, pemda, media, tokoh masyarakat, serta pengawas pemilu independen untuk melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku; menyusun rencana pengamanan secara detail serta pelaksanaan latihan pada setiap tahapan pengamanan, serta melakukan penegakkan hukum secara profesional dan proporsional baik terhadap tindak pidana pemilu maupun potensi pelanggaran hukum lainnya guna menjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif.
Operasi terpusat Mantap Brata 2018 akan dilaksanakan selama 397 hari terhitung 20 September 2018 sampai dengan 21 Oktober 2019 di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 272.886 personel Polri dengan dibantu unsur TNI dan stakeholders terkait. (*)