Berita NTT

Kemendes PDT dan Transmigrasi gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa Regional V

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pendamping desa Regional V Provinsi NTT

Penulis: Sipri Seko | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/SIPRI SEKO
Pembukaan - Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis dan pejabat lainnya mengikuti pembukaan pelatihan di Hotel Neo by Aston Kupang, Rabu (14/11/2018). 

Pos-Kupang.Com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pendamping desa Regional V Provinsi NTT.

Pelatihan yang digelar di Hotel Neo Kupang, Rabu (14/11/2018) itu dibuka Ketua Komisi V DPR RI, Ir. Fary Dj Francis, MMA.

Sekretaris Dinas PMD NTT, Yoakim dalam sambutannya mengatakan di NTT ada 3.026 Desa. Sampai saat ini, ujarnya, sudah Rp 7,5 triliun.

Baca: Launching Resto Kelor dan Jamur, Sri Sudarti Jawab Tantangan

"Tahun 2018 ini ada Rp 2,5 triliun bantuan dana desa yang masuk ke NTT. Ini juga berkat perjuangan wakil rakyat kita di DPR, Pak Fary Francis," katanya.

Direktur PMD Kemendes, PDT dan Transmigrasi, Fachri dalam sambutannya mrngatakan, hari ini menjadi spesial karena dari 33 provinsi yang melaksanakan kegiatan serupa, dirinya hadir karena Pak Fary.

Ia mengatakan, di Indonesia, konsep pemberdayaan yang dilakukan Fary Francis sudah sangat terkenal. "Dia mengatakan, seorang pendamping desa harus datang ke desa jangan sebagai sinterklas. Dia harus mampu mengaktualisasikan dirinya bersama masyarakat," kata Fachri.

Fary Francis dalam arahannya mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan terkait dana desa dapat dikirim kepadanya. Dia berharap ada rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti.

Fary berharap agar pendamping sudah mendapatkan kontrak baru pada bulan Januari. Hal ini, katanya agar pendampingan dilakukan lebih awal.

Dia berharap dana desa dimanfaatkan dengan pola pemberdayaan. "Saya kalau ke desa, dalam sekejap bisa tahu dana desa itu dilaksanakan dengan benar atau tidak. Dari program yang ada, saya tahu pendamping kerja benar atau tidak, " katanya.

Caranya, kata Fary, tanya masyarakat, apakah mereka tahu program dana desa atau tidak. "Kalau kemudian masyarakat tidak bisa jawab, kita sudah bisa tahu ini dana desa dikelola dengan benar atau tidak. Dalam setiap kesempatan, saya selalu minta agar ada evaluasi dan perbaikan," ujarnya.

Dan, yang lebih penting adalah masyarakat harus mendapatkan manfaat dari dana desa itu. Fary berharap ada upaya perbaikan dari tahun ke tahun. Dan, dirinya yakin kalau bekerja dengan benar, semua program akan sukses dilaksanakan. *)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved