Berita Kabupaten Lembata Terkini
Uang Rp 50 Juta Hilang di Kantor Pos dan Giro Lewoleba, Ini Penjelasan Muhammad Rasyid
Uang sekitar Rp 50 juta yang hilang dari Kantor Pos dan Giro Cabang Lewoleba, Lembata, adalah uang pensiunan para guru dan pegawai
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Uang sekitar Rp 50 juta yang hilang dari Kantor Pos dan Giro Cabang Lewoleba, Lembata, adalah uang pensiunan para guru dan pegawai di daerah itu.
Uang itu diambil dari brankas untuk membayar gaji para pensiunan. Namun setelah membayar gaji sejumlah pensiunan, uang tersebut tidak dikembalikan lagi ke brankas.
"Saya benar-benar kecolongan. Saya memang lalai dengan tidak menyimpan uang itu di brankas. Tapi siapa sangka akan ada kejadian seperti ini?" ujar Kepala Pos Cabang Lewoleba, Muhammad Rasyid, ketika ditemui POS- KUPANG.COM, Selasa (13/11/2018).
Baca: KPK Tunggu Penjualan Aset Setya Novanto di Cipete
Dia menuturkan, sejak Rabu (7/11/2018) ia bersama mitra pensiunan mengunjungi rumah para pensiunan yang selama ini mengambil gaji di Kantor Pos Lewoleba.
Keesokan harinya, Kamis (8/11/2018), bersama pegawainya mereka menemui para pensiunan di sejumlah desa di Kecamatan Wulandoni.
Baca: PT Pos Indonesia Stopkan Program Kirim Buku Gratis, Ini Alasannya
Hari berikutnya, yakni Jumat (9/11/2018) mereka menemui lagi sejumlah pensiunan di Kota Lewoleba dan sekitarnya. Lalu hari Sabtu (10/11/2018), lanjut Rasyid, ia menyempatkan diri membayar gaji para pensiunan.
Setelah itu, sekitar pukul 09.00 Wita, bersama pegawai dari mitra Pos Giro yang membayar pensiunan, mereka langsung ke Kedang untuk hal yang sama, yakni menemui para pensiunan guru dan pegawai yang tinggal di desa-desa.
"Saat berangkat ke Kedang pagi itu, saya tidak memasukan uang ke dalam brankas. Waktu itu saya berencana sepulang dari Kedang nanti, saya masih melanjutkan sisa pekerjaan yang belum selesai," tutur Rasyid.
Akan tetapi, lanjut dia, karena kelelahan, sehingga setelah tiba di rumah sekitar pukul 18.00 Wita ia lantas melepas lelah dengan istirahat sejenak di dalam kamar. Namun tak dinyana ia justeru ketiduran dan baru bangun keesokan harinya, Minggu (11/11/2018). "Malam itu saya tidak bangun. Saya malah tidur sampai pagi," ujarnya.
Setelah bangun dari tidur, tutur Rasyid, ia bersama anak-anak lantas larut dalam aktivitas rutin di rumah jabatan tersebut. Setelah bekerja dirinya menonton dan membaca bersama anak-anak di rumah jabatan yang ditempatinya. Rumah itu bergandengan dengan kantor. Hanya saja hari itu dirinya tidak membuka sama sekali pintu yang menghubungkan rumah dengan kantor.
Sepanjang hari Minggu (11/11/2018) itu, lanjut Rasyid, ia tidak membuka kantor itu. Ketika Senin (12/11/2018) pagi saat hendak bekerja baru dirinya tahu kalau laci meja kerjanya sudah rusak. Yang rusak itu hanya laci tempat penyimpanan uang.
Melihat hal itu, Rasyid lalu memanggil anak perempuannya untuk menyaksikan kerusakan tersebut. Setelah itu ia memanggil lagi pegawainya untuk melihat kerusakan itu, baru sama-sama melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Kami sudah lapor polisi. Polisi juga sudah datang dan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Petugas dari Kantor Pemeriksa Pos dan Giro Maumere juga sudah datang. Jadi kasus ini sedang ditangani," ujar Rasyid.
Rasyid berharap aparat kepolisian menangani kasus ini sampai tuntas. "Kami harap penanganan kasusnya lebih cepat lebih baik," ujarnya. (*)