Berita Kabupaten Sikka Terkini

Teater 'Sako Jung' Ingatkan Kembali Tradisi Pacul Kebun yang Ditinggalkan Masyarakat Sikka

Kaum laki-laki mengenakan 'lipa' (tenun ikat sarung) bertelanjang dada. Kaum perempuan memakai 'utan' dan 'labu gete'

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Teater SMAS Katolik John Paul II tampil di Teater Pelajar Nasional 2018 di Gedung Pertunjukan Sawunggaling Sandratasik Unesa Lidawetan Surabaya, Jawa Timur 25 Oktober 2018. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Kaum laki-laki mengenakan 'lipa' (tenun ikat sarung) bertelanjang dada. Kaum perempuan memakai 'utan' dan 'labu gete" (sebutan sarung dan baju) dikenakan kaum perempuan di Sikka.

Memegang sebuah pacul di tangan masing-masing, mereka siap memacul kebun. Seorang lagi sebagai mandor memegang sebuah tempurung dalam Bahasa Sikka disebut 'korak' di tangannya dan sebilah bambu memukul korak. Ia menyanyi 'oambele' dan para petani itu mulai memacul tanah.

Peluh membasahi wajah dan tubuh mereka tak dihiraukan. Sang mandor terus menyemangati dengan liri-lirik lagi 'oambele' yang memberi semangat. Para petani terus memacul kebun dan menyanyi hingga selesai memacul sebidang lahan.

Baca: Ketua LPJK NTT, Paulus Tanggela: Jangan Bangga Jadi Sarjana Kalau Tidak Bisa Kerja

Masyarakat Sikka menyebutnya 'sako jung' (bukan sako seng, memacul kebun dengan mendapatkan bayaran). Tradisi gotong rotong yang telah banyak dilupakan generasi saat ini ditampilkan siswa/i SMAS Katolik St. John Paul II lewat naskah teater digarap Maria Ludwina Koli dalam lomba teater pelajar nasional di Surabaya, Jawa Timur.

Baca: Beredar Foto Yang Diduga Barang Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 Yang Jatuh

Hadirnya teater 'sako jung' membangkitkan kembali semangat gotong royong menyiapkan kebun yang digerus hadirnya teknologi modern, traktor.

"Anak-anak punya kemampuan teater yang bagus. Teater tradisi menjadi salah satu kegiatan ekstra sekolah. Kami serius kembangkan kelak menjadi ikon sekolah," kata Kepala SMAS Katolik St. John Paul II, RD Fidelis Dua, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (29/10/2018).

Pengembangan teater tradisi, diharapkan RD Fidelis, mendorong penggalian kembali berbagai tradisi di Sikka.

"Kami beri kekhususan pada teater tradisi. Saya sudah umumkan kepada para orang tua/wali dan komite sekolah kembangkan teater tradisi ini," ujar RD Fidel.

Naskah teater 'sako jung' digarap Maria Ludwina Koli, guru seni budaya mendapatkan nominasi sutradara terbaik yang diraih Angelus Dewo Ato. Nominasi artistik terbaik oleh Alberto Yubilio Lelo, dan penulis naskah terbaik didapat Maria Ludwina Koli. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved