Berita Flores Timur Terkini

Kristoforus Ado Aran: Masih Banyak Tradisi Budaya Lewolema yang Perlu Digali

Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus menggali potensi wisata dan budaya Flotim dengan menggelar berbagai festival budaya.

Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/FELIKS JANGGU
Kristoforus Ado Aran 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat terus menggali potensi wisata dan budaya Flotim dengan menggelar berbagai festival budaya.

Bupati Flotim, Antonius Hubertus Gege Hadjon menghadiri puncak perayaan HUT Sumpah Pemuda yang dikemas di Pantai Riangsunge, Senin (29/10/2018).

Dosen Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, Kristoforus Ado Aran mengapreasi Dinas Pariwisata Flores Timur yang mulai melirik berbagai potensi wisata di Flotim.

Baca: 16 Petani Garam di TTU Dapat Kredit Dana dari Bank NTT Kefamenanu

"Mulai dari Nubun Tawa kemarin. Saya sebagai putra Lewolema merasa tertantang untuk menggali lebih banyak ritual khas Lewolema di tahun mendatang," kata Kristo Senin (29/10/2018) di Kampus IKTL Larantuka.

Kristo mengungkapkan ada banyak warisan budaya yang menjadi kekhasan Lewolema dan tidak dipunyai wilayah lain di Flores Timur.

Baca: Terminal Weekarou Sepi, Aksi Mogok Bus Jurusan Waikabubak-Weetabula Terus Berlanjut

"Misalnya Lodo Ana, upacara inisiasi anak masuk di suku. Semacam permandian dalam tradisi Katolik, itu hanya ada di Lewolema," kata Kristo.

Tradisi Sadok Nonga, tinju tradisional Lewolema juga unik dan hanya ada di Lewolema.

"Jadi saya harap setelah Nubun Tawa, masyarakat atau setidaknya pemerintah Kecamatan Lewolema mulai memikirkan ini festival tahunan dengan atau tanpa intervensi Dinas Pariwisata," kata Kristo.

Kristo mengakui masih kurangnya partisipasi masyarakat mungkin karena belum terbiasa dengan menggelar berbagai ritus di luar musim resmi.

"Misalnya kalau kita bicara Korke, maka kita bicara ritus-ritus di seputarnya dan itu di dalam siklus kalender masyarakat," kata Kristo.

Kristo optimis Lewolema dengan keunikan budaya pada setiap spot di desa akan memberikan warna bagi pertumbuhan Pariwisata Flotim.

"Saatnya semua elemen masyarakat menggali kekayaan budayanya, membangun pariwisata di daerah ini," kata Kristo. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved