Berita Kabupaten Kupang Terkini
Sudah Sepekan 10 Siswa SMPN 2 Sulamu Alami Kesurupan
Sebanyak 10 siswa SMPN 2 Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang mengalami kesurupan sudah sepekan ini.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebanyak 10 siswa SMPN 2 Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang mengalami kesurupan sudah sepekan ini.
Kejadian kesurupan ini dialami para siswa sejak tanggal 24 September hingga Senin (1/10/2018) para korban mengalami kejang-kejang. Pihak sekolah berencana menggelar doa bersama, Selasa (2/10/2018)
Kepala SMPN 2 Sulamu, Marthen Lette, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin (1/10/2018) mengatakan, kejadian kesurupan ini dialami 10 siswanya pada tanggal 24 September 2018 pagi.
Baca: Ini Identitas 4 Siswa SMP yang Tewas Kecelakaan Bus
Para siswa ini kebanyakan berasal dari Kampung Bajo, Desa Sulamu. Melihat kejadian ini, para guru berusaha menolong dengan meminta bantuan tim doa.
Ada sebagian tertolong tetapi ada yang tetap mengalami kesurupan. Pihak sekolah, kata Marthen, menghubungi para orangtua siswa untuk mengambil anak mereka di sekolah ketika sedikit siuman.
Baca: Data Terkini, Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 844 Orang, Luka Berat 632 Orang
"Jumlah yang mengalami kesurupan ada 10 anak. Mereka adalah anak-anak dari Kampung Bajo di Pantai Sulamu. Orangtuanya ambil bawa ke rumah tapi begitu sampai di rumah juga mengalami kesurupan. Bahkan sampai tadi pagi (Senin, 1/10/2018) ada yang masih kesurupan di sekolah," kata Marthen.
Ditanya apakah ada persoalan mengenai tanah pembangunan lokasi sekolah, Marthen mengatakan, saat ini memang tengah dibangun dua ruang kelas baru.
Pada lokasi ini ada pohon kusambi yang sudah tua dan pada saat pembangunan pohon itu ditebang.
"Kami tanya di tim doa katanya di pohon kusambi itu ada penghuninya. Tapi waktu mau bangun dua gedung itu kami lakukan ibadah dengan pendeta lalu percik air garam juga. Makanya kami rencanakan besok (Selasa, 2/10/2018) kami para guru dan siswa lakukan doa bersama. Memang kita mau tidak percaya soal ada penghuni di kusambi tapi ada kejadian kesurupan ini. Kita lihat saja habis ibadah apakah anak-anak mengalami kesurupan lagi atau tidak," kata Marthen. (*)