Berita Kota Kupang

15 Guru SMK Ikut Diklat dan Uji Kompetensi

Sebanyak 15 guru SMK di bidang bisnis, konstruksi dan properti menjalani program pendidikan, pelatihan dan uji kompetensi

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Para guru peserta diklat dan uji kompetensi sedang giat melakukan praktek pelatihan di bengkel kayu SMKN 5 Kupang, Rabu (26/9/2018)/2. 

Laporan Reporter Pos Kupang. Com, Ricko Wawo

POS KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 15 guru SMK di bidang bisnis, konstruksi dan properti menjalani program pendidikan, pelatihan dan uji kompetensi keahlian, 24 September-11 Oktober 2018 di SMKN 5 Kupang, Jalan Nanga Jamal, Naikoten, Kota Kupang.

Para guru ini berasal dari Kota Kupang, Belu, Sikka, Alor, Ende, TTS dan dalam prgram ini dibimbing oleh pengajar dan asesor dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (PPPPTK) BOE Malang.

Ketika ditemui Pos Kupang di sela diklat yang diadakan di bengkel kayu SMKN 5 Kupang, Bambang Wijanarko selaku pengajar dalam program tersebut menjelaskan program ini terkait dengan program Presiden Joko Widodo yang termaktub dalam instruksi presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK.

SMKN 5 Kupang, jelasnya, ditunjuk sebagai salah satu SMK revitalisasi.
"Tahun ini para diuji untuk klaster satu dan klaster dua," ujar Bambang yang didampingi Plt Kepala SMKN 5 Kupang, Asa Lahtang.

Ia merincikan untuk tahun ini klaster satu adalah pekerjaan konstruksi kayu dan klaster dua adalah pekerjaan batu dan beton.

Ia menyampaikan pada tahun mendatang kemungkinan akan dilakukan klaster ketiga yakni pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dan klater keempat rencana anggaran biaya untuk konstruksi gedung.

Diklat dan uji kompetensi ini berbasis Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bawah wewenang Badan Nasional Sertifikasi Pendidikan (BNSP).

"Para guru di sini mengikuti program ini selama 16 hari. Sepuluh hari diklat dengan pembagian lima hari klaster satu, lima hari klaster dua. Sisa enam harinya akan diadakan uji kompetensi," rincinya.

Kalau para peserta dinyatakan berkompeten dalam uji kompetensi, para peserta akan diusulkan untuk mendapat sertifikasi dari BNSP.
"Ini pertama kali diselenggarakan di sini."

Bambang mengaku senang karena para peserta diklat di NTT memiliki semangat, motivasi dan antusiasme yang luar bisa dalam mengikuti program ini.

"Sebenarnya ini sudah makan siang tapi mereka masih bekerja juga. Ini yang saya sangat senang dengan para peserta di NTT," ungkapnya tersenyum.

Ia membeberkan tujuan dari program peningkatan kapasitas guru SMK ini adalah usai sertifikasi para guru mampu menyalurkan kemampuan mereka kepada para peserta didik SMK di NTT.

"Diharapkan siswa SMK di NTT bisa bersaing dengan siswa SMK di provinsi lain di daerah lain di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu Asa Lahtang sebagai Plt Kepala SMKN 5 Kupang menjelaskan sekolahnya sendiri mengutus lima orang guru untuk mengikuti program tersebut.
"Antusiasme para guru memang sangat luar biasa," ungkapnya.

Ihwal fasilitas diklat, Asa yang juga adalah penanggungjawab program menjelaskan

semua peralatan ditanggung oleh negara dan didukung penuh oleh SMKN 5 Kupang sebagai pusat belajar. "Kalau asesor ada tiga orang dari Malang," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved