Berita Regional

2 Bocah yang Ditelantarkan Positif Busung Lapar dan Alami Kencing Darah

Dua anak berinisial AK (2) dan RHM (3) ditemukan dalam keadaan lusuh dan kelaparan Kamis (23/8/2018) sekitar pukul 21.00 WIB.

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/DOK POLSEK BATUAJI
Dua anak berinisial AK (2) dan RHM (3) ditemukan dalam keadaan lusuh dan kelaparan di salah satu bangunan kosong samping rumah Suryanto warga perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis (23/8/2018). 

POS-KUPANG.COM | BATAM - Dua anak berinisial AK (2) dan RHM (3) ditemukan dalam keadaan lusuh dan kelaparan Kamis (23/8/2018) sekitar pukul 21.00 WIB.

Mereka ditemukan di samping rumah pamannya, Suryanto, di perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Keduanya alami busung lapar dan mengalami sejumlah pukulan," ujar Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (24/8/2018).

Baca: Bertemu di HUT PAN, Anies Bicarakan Paripurna Pemberhentian Wagub dengan Sandiaga

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter anak yang ada di RSUD Embung Fatimah Batam. Bahkan AK mengalami kencing darah.

"AK juga mengalami kencing darah," jelas Dalimunthe menirukan ucapan dokter anak RSUD Embung Fatimah.

Saat ini keduanya masih menjalani perawatan di RSUD Embun Fatimah, hingga kondisinya benar-benar sehat.

"Kedua orangtua AK dan RHM sudah diinformasikan dan saat ini keduanya masih dalam pengawasan Polsek Batuaji dan RSUD Embung Fatimah, hingga keduanya benar-benar sehat," imbuh Dalimunthe.

Kirimkan Uang
Junaidi, Ketua RT Perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepri mengaku masih bingung motif Suryanto menyiksa kedua keponakannya tersebut. Sebab secara material, orangtua AK dan RHM kerap mengirimkan uang untuk kedua anaknya itu.

"Setahu saya setiap bulan kedua orangtua AK dan RHM yang juga kakak dari Suryanto terus mengirimkan uang untuk biaya hidup kedua anaknya ini. Bahkan kalau tidak salah perbulannya Suryanto mendapatkan kiriman hingga Rp 2,6 juta," tutur Junaidi.

Junaidi mengaku, ia dan warga lainnya sudah lama menaruh kecurigaan kepada Suryanto. Sebab AK dan RHM jarang terlihat ke luar rumah.

"Yang sering terlihat bermain itu hanya kedua anak Suryanto, sementara AK dan RHM jarang sekali terlihat," ujarnya.

"Kami para warga kasian melihat AK dan RHM, sudah tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya karena pergi bekerja. Kini malah disiksa pamannya sendiri yang seharusnya menjaga dan merawat mereka," katanya menambahkan.

Hingga kini, keduanya masih mendapatkan perawatan di RSUD Embung Fatimah. Sedangkan pamannya, Suryanto, masih menjalani pemeriksaan di Unit Reskrim Polsek Batuaji. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved