Berita Info Haji 2018

2 Orang Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Mekah

Dua Jemaah haji asal NTT, Nurdiana Rugau dan Yusuf Abdullah Lewa meninggal dunia di Mekah Almukaramah. Keduanya berasal dari Sikka dan Ende.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.com/Associated Press/Mosaab Elshamy
Jemaah haji mengeliling Ka'bah di Mekkah, Saudi Arabia. 

Laporan Reporter  Pos Kupang.Com, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM, KUPANG—Dua Jemaah haji asal NTT, Nurdiana Rugau dan Yusuf Abdullah Lewa  meninggal dunia di Mekah Almukaramah. Keduanya berasal dari Sikka dan Ende.

Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Haji Anwar Husen  ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (20/8/2018), mengatakan, dua jemaah haji asal NTT itu meninggal karena sakit.

“Mereka meninggal akibat drop karena cuaca yang cukup panas. Apalagi usia keduanya memang sudah uzur. Nurdiana berusia 72 tahun sedangkan Yusuf Abdullah Lewa 82 tahun,” kata Anwar.

Baca: 5 Tips Memilih Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha

Baca: Sudah 36 Calon Haji Meninggal di Tanah Suci

Anwar mengatakan, Jemaan haji asal NTT, selain dua orang meninggal dunia, dalam keadaan sehat.

“Sempat drop karena panas. Namun tadi malam kami menerima informasi langsung dari Mekah, ada hujan deras dan angin kencang. Jadi, jemaah yang drop sudah kembali pulih dan sudah kembali menjalankan rukun haji,” kata Anwar.

Anwar mengungkapkan,  selama ini ada kesalahan berpikir bahwa tunggu tua baru pergi haji. Padahal, menjalankan rukun haji butuh energi prima. “Terkadang meskipun dilarang keluarga, yang bersangkutan tetap paksa.  Niatnya mungkin meninggal di sana,” demikian Anwar. 

Sudah di Arafah

Sebanyak 268 Jemaah haji asal NTT telah berada di Padang Arafah dan sekitar pukul 18.00  sudah berada di Mina selanjutnya melakukan lempar Jumrah di Mina.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Haji Husen Anwar ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/8/2018).

Anwar mengatakan,  sebelum ke Mina, Jemaah haji NTT akan singgah di Musdalifah untuk mengambil batu yang akan dilontarkan di Mina. Jika jemaah haji NTT mengambil nafar awal, kata Anwar,  mereka akan berada di mina selama dua hari. Namun jika para jemaah haji asal NTT mengambil nafar sani maka mereka berada di Mina selama tiga hari. 

“Jadi pelaksanaan rukun haji tinggal tiga hari. Setelah itu, para jemaah kembali ke Mekah. Bagi jemaah haji yang mengambil nafar awal berarti bisa mengikuti sholat Idul Adha di Mekah. Namun yang mengambil nafar sani, tidak bisa ikut sholat id, karena masih berada di Mina,” jelas Anwar.

Para jemah haji NTT, katanya, akan tiba kembali di tanah air yakni di  Sukalilo-Surabaya pada tanggal 19 September 2018. Anwar mengungkapkan, secara keseluruhan total jemaah haji asal NTT 270 orang termasuk petugas haji dari setiap daerah lima orang dan jemaah haji mutasi 29 orang.

Berapa calon jemaah haji yang masuk dalam antrian, Anwar mengatakan, masih cukup banyak. “Aduh cukup banyak. Hari-hari kami terima telepon,” katanya. Soal ada orang luar yang melalui NTT, kata Anwar,  tergantung penertiban di Dinas Catatan sipil. “Mereka itu mutasi. Sulit deteksi karena masuk ke NTT dengan alasan dagang dan lain-lain. Bukan mengatakan kalau mau naik haji. Setelah sudah naik haji, mereka ajukan mutasi kembali ke daerah asal,” demikian Anwar. 

Hujan Deras

Badai pasir disertai angin kencang dan hujan tengah melanda di Arafah, Mekkah pada hari Minggu, (19/8/2018) pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved