Berita Maumere

Seekor Paus Terdampar dan Mati di Pantai Desa Kolidetung, Warga Ambil Daging dan Tulangnya

Seekor ikan paus terdampar dan mati di Pantai Desa Kolidetung, Kabupaten Sikka, NTT. Warga lalu mengambil daging dan tulangnya.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
net
ikan paus terdampar 

Laporan  Reporter POS KUPANG.COM, Eeginius Mo’a

POS-KUPANG.COM|MAUMERE - Seekor ikan paus terdampar dan mati di Pantai Desa Kolidetung, Kabupaten Sikka, NTT. Warga lalu mengambil daging dan tulangnya. 

ikan paus itu sudah terdampar sejak seminggu  lalu di  pinggir  Pantai  Desa Kolidetung, Kecamatan Lela,  sebelah selatan Kota Maumere, Pulau  Flores.

Kini kondisi Ikan itu telah membusuk dan  warga setempat mulai mengambil tulang-tulangnya  dibawa pulang ke rumah.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 31 Juli 2018, Bagaimana Percintaan, Keuangan dan Kariermu

Baca: Rap Monster BTS Punya IQ 148 Tapi Masih Alay, Lihat Foto-fotonya Yang Bikin ARMY Kesemsem

Informasi dihimpun  POS-KUPANG.COM, Selasa  (31/7/2018) di Maumere, ikan  besar   itu  terdampar  di pantai  sejak seminggu  silam.

Namun warga setempat  tak mengambil dagingnya  untuk  dikonsumsi.

Untuk di  ketahui  Pantai  Selatan  Laut  Flores merupakan  laut lepas berhadapan dengan  pantai selatan  Pulau  Lembata,  jalur  migrasi  ikan paus dan  jenis  ikan  besar  lainnya. 

Namun   infomasi lain menyatakan,  ikan   yang terdampar itu bukan ikan  paus,  tetapi sejenis  ikan   yang besar  yang sering ditemukan  nelayan  setempat.

Bicara soal paus yang terdampar, sebenarnya apa penyebabnya?

Sebelumnya kita tahu bahwa ada 10 paus jenis sperma terdampar di perairan kawasan Ujong Batee, Kabupaten Aceh Besar beberapa waktu lalu.

Sayangnya, empat dari kawanan itu mati pada Selasa (14/11/2017).

Apa penyebab mamalia laut yang seharusnya ahli dalam navigasi itu bisa terdampar di pantai?

Baca: Bisakah Keinginan Valentino Rossi Bangkit Pada Seri Eropa MotoGP 2018 Terpenuhi?

Baca: Andrea Dovizioso, Pebalap Ducati, Yakin Juarai MotoGP 2018, Ini Alasannya

Dilansir dari thedenverchannel.com, pada dasarnya hewan bisa terdampar karena alasan-alasan yang sederhana seperti sakit, terluka dan usia yang sudah tua.

Tapi kalau terdamparnya satu kawanan seperti yang terjadi di Aceh atau ratusan paus pilot di Selandia Baru Februari lalu, itu baru sedikit misterius.

Faktor manusia mungkin bisa menyebabkan terdamparnya paus, sonar yang keras dapat menyebabkan mereka terdampar.

Namun faktor lain bisa jadi penyebabnya juga. Paus pada umumnya adalah makhluk sosial dan beberapa spesies memang hidup dengan cara mematuhi pimpinannya termasuk kalau sang pemimpin itu mengajak ke lepas pantai.

Faktor lingkungan juga bisa jadi penyebabnya. Para ilmuwan menduga perubahan medan magnet bumi membuat paus-paus disorientasi.

Selain itu, alga merah beracun diperkirakan jadi penyebab saat 300 kawanan paus terdampar di pantai Chile tahun 2015 silam.

Baca: Baru, Informasi Rekrutmen CPNS 2018, Ini 7 Fakta Yang Mesti Diperhatikan Pelamar

Baca: Ini Contoh-Contoh Tes Rekrutmen CPNS, Pelajari Ya Agar Bisa Ada Kemungkinan Lulus

* Kawanan Paus Terdampar Pertanda Apakah ?

Empat bangkai paus masih tergelatak di bibir Pantai Ujong Kareung, Gampong Ujong Batee, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. 

SEBAGIAN warga yang mendiami wilayah pesisir Aceh Besar, dihebohkan dengan satu kawanan ikan paus yang berjumlah 10 ekor, terdampar di pantai Ujong Kareung, Gampong Durung, Kecamatan Masjid Raya.

Peristiwa langka yang terjadi Senin (13/11) pagi itu, cepat menyebar ke tengah masyarakat, termasuk warga kota Banda Aceh.

Sehingga dalam waktu yang relatif singkat, bibir pantai tempat terdamparnya kawanan ikan raksasa itu pun dipadati pengunjung.

Terdamparnya kawanan ikan paus jenis sperma (Physeter macrocephalus) itu, seperti diberitakan harian ini kemarin, ternyata juga menarik perhatian para akademisi dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.

Para insan kampus tersebut, tampak seperti tak menyia-nyiakan momentum riset dan objek penelitian gratis tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Mereka mengukur besar dan panjang tubuh makhluk raksasa yang hidup di laut dan suka berimigrasi, mengelilingi dunia dari kutub utara ke kutub selatan itu, serta mengambil sample cairan tubuhnya untuk diteliti.

Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Artis KPop Korea Kim Dong Yoon Spectrum Ungkapkan Hal Ini

Baca: Bokong Artis Korea Cha Eun Woo ASTRO Tertusuk Paku, Begini Kata Dokter Yang Merawatnya

Bahkan, yang juga patut diapresiasi adalah kaum akademisi dari Unsyiah tersebut, bersama warga dan regu penolong, ikut membantu mengobati paus yang luka dan kemudian berupaya mendorong kawanan ikan paus tersebut kembali ke tengah lautan.

Namun, mendorong dan mengembalikan kawanan ikan paus tersebut dengan menggunakan sejumlah boat, kembali ke habitatnya ke tengah lautan, tidak berhasil sepenuhnya.

Sebab, dari 10 ekor, empat di antaranya mati sebelum sempat menjauh dari bibir pantai kawasan Ujong Kareung, Aceh Besar itu.

Peristiwa terdamparnya ikan paus di kawasan pesisir pantai Aceh ini merupakan yang ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir. Pada 2015 silam, seekor bangkai ikan paus ditemukan oleh nelayan di Sabang.

Kemudian, pada Agustus 2016 lalu, seekor ikan paus dengan panjang 10 meter dan berat 7-8 ton juga ditemukan terdampar di kawasan pantai Alue Naga, Banda Aceh.

Sejauh ini, belum diketahui persis mengapa kawanan ikan paus, yang biasanya hidup di laut dalam itu sampai terdampar di Aceh. Pertanda apakah ini?

Menurut Teuku Nurmahdi, Kabid Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, ikan paus itu merupakan hewan berkelompok yang setiap musim bermigrasi dari satu perairan ke perairan lain.

Kawanan yang terdampar ini diprediksi satu kawanan paus yang sedang bermigrasi dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik, ataupun sebaliknya.

Baca: Sering Dapat Perlakuan Tak Adil dari ARMY, Begini Jawaban Rap Monster Member BTS, Sedih

Baca: Penggemar BTS Mesti Tahu 7 Profil Idolanya, Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V dan Jungkook

Apalagi, menurut Nurmahmudi, saat ini sedang terjadinya pergantian musim.

Tentunya, karena paus merupakan hewan yang hidup berkelompok, maka jika ada satu saja yang sakit lalu terdampar, biasanya yang lainnya juga akan mengikuti, sehingga terdampar bersama-sama seperti ditemukan di kawasan pantai Ujong Kareung itu.

Sementara itu, Dekan FKP Unsyiah, Prof Dr Adlim MSc mengaku tidak tahu persis mengapa sekawanan paus sperma itu tiba-tiba terdampar di pantai Aceh.

Namun, menurut prediksi dan analisisnya bersama sejumlah akademisi di fakultas itu, setidaknya ada empat kemungkinan penyebabnya:

Pertama, karena paus-paus itu berburu ikan kecil di pinggir pantai, sehingga terdampar;

Kedua, karena sedang migrasi (berpindah) dari satu tempat ke tempat lain, lalu terbawa arus masuk ke perairan dangkal dalam keadaan kelelahan atau terluka;

Ketiga, karena di perairan dangkal banyak gangguan suara sehingga sistem navigasi mereka —dalam bentuk gelombang suara— menjadi kacau semua;

Dan, keempat, pemimpin yang memandu kawanan paus itu diduga rusak organ navigasinya, sehingga semua kawanan itu ikut terdampar karena dipandu oleh paus yang kebetulan sudah rusak organ navigasinya.

Baca: Amati Cara Berjalan Pasanganmu, Bisa Ungkap Kepribadiannya, Seperti Apa Ya?

Baca: Hasil Penelitian, Jatuh Cinta Bisa Bikin Kita Stres, Ini Penjelasannya

Pakar kimia jebolan FKIP Unsyiah itu, akhirnya menyudahi analisisnya dengan bersandar pada fakta religi bahwa “Penjelasan yang paling sesuai dengan fakta sebenarnya itu adalah Allahu a’lam. Allahlah Yang Mahatahu mengapa sepuluh paus itu terdampar di perairan Aceh Besar.” Nah! (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved