Berita Kota Kupang
Empat Sekolah Ini Sering Diadukan ke Ombudsman NTT, Ini Masalahnya
Kepala Perwakilan Ombudsman NTT Darius Beda Dato, SH mengatakan ada empat sekolah di Kota Kupang yang sering diadukan ke Ombudsman NTT
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Perwakilan Ombudsman NTT Darius Beda Dato, SH mengatakan ada empat sekolah di Kota Kupang yang sering diadukan ke Ombudsman NTT terkait dengan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online.
Empat sekolah itu yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Kupang, SMA Negeri 3 Kota Kupang, SMA Negeri 4 Kota Kupang dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Kupang.
Baca: Telkomsel Jamin Sinyal Lancar di Destinasi Pariwisata yang Peserta IMF di NTT
" Mayoritas pengaduan dari empat sekolah itu saja ya. Masalahnya juga sama saja soal tinggal dekat sekolah tapi tak diterima," kata Darius melalui pesan singkat WhatsApp kepada POS- KUPANG.COM, Rabu (4/7/2018) siang.
Darius menjelaskan, substansi keluhannya masyarakat terkait dengan pelaksanaan PPDB adalah sama yakni siswa berada di zonasi 1 pada sekolah tersebut, tidak diterima, sedangkan siswa yang jauh dari sekolah itu diterima.
Ombudsman perwakilan NTT, jelas Darius, sebagai bagian dari satgas pemantauan PPDB bersama stake holder lain, melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut.
" Kami selalu berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk cari jalan keluar bagi ratusan siswa yang beberapa hari ini mendatangi Dinas pendidikan dan mendesak diterima di sekolah negeri," jelas Darius.
Saat ini, tambah Darius, Dinas Pendidikan Provinsi NTT masih mendata siswa per kelurahan untuk dicek mana siswa yang ada di zonasi 1, namun gagal diterima disekolah tersebut.
Menurut Darius, jika pihak dinas telah memiliki data siswa perkeluraham, maka pihaknya akan mengundang Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk mendiskusikan jalan keluarnya.
" Tadi saya diskusi juga dengan ibu kadis soal ini. Kita kasih kesempatan ibu kadis dan tim untuk data siswa dulu," ungkap Darius. (*)