Ini Permintaan Para Pengunjung Ecowisata Mangrove Oesapa Kepada Pemerintah Kota Kupang

Ecowisata Mangrove yang berada di Kelurahan Oesapa Barat, adalah salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat Kota Kupang

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Tommy Mbenu Nulangi
Para pengunjung sedang berswafoto di depan gerbang masuk Ecowisata Mangrove Oesapa, Sabtu (16/6/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ecowisata Mangrove yang berada di Kelurahan Oesapa Barat, adalah salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat Kota Kupang khususnya, dan juga NTT pada umumnya.

Meskipun menjadi salah satu destinasi favorit milik pemerintah Kota Kupang, bukan berarti keberadaan destinasi tersebut tidak lagi membutuhkan sentuhan dan perhatian dari pemerintah.

Baca: Ibu Rumah Tangga Ditelan Ular Sanca, Warga Diminta Tak Pergi ke Kebun Sendirian

Ada banyak hal yang menjadi permintaan dari salah seorang petugas untuk dipenuhi oleh pemerintah Kota Kupang. Petugas itu adalah Bin Poi. Bin Poi setiap hari selalu berada di destinasi tersebut. Ia bertugas sebagai penagih karcis masuk kedalam hutan mangrove.

Disela-sela kesibukannya melayani karcis masuk untuk para pengunjung, Bin Poi meminta, agar pemerintah Kota Kupang dapat menambah beberapa lopo di dalam hutan mangrove.

Menurutnya, dengan adanya penambahan beberapa lopo, maka para pengunjung lebih berlama-lama berada di destinasi wisata tersebut.

" Ini lopo terlalu sedikit. Makanya ketika orang masuk, mereka hanya foto saja. Setelah foto mereka langsung pulang," kata pria bertubuh ramping itu kepada Pos Kupang, Sabtu (16/6/2018).

Selain lopo, tambah Bin Poi, pemerintah Kota Kupang harus menambah lapak bagi para penjual minuman dingin. Hal itu supaya memudahkan para pengujung membeli minuman ketika berada di dalam hutan mangrove.

Bin Poi mengungkan, pemerintah Kota Kupang juga harus memperbaiki area parkiran. Sebab, area parkiran yang ada, digenangi air laut jika pasang naik tiba.

" Liburan begini banyak sekali pengunjung yang menggunakan mobil kalau kesini. Sementara itu mobil tidak bisa parkir kalau air laut naik," tambah Bin Poi.

Salah seorang pengunjung, Melan Manu mengatakan, pemerintah juga harus membangun tanggul penahan ombak agar tidak menganggu kelangsungan pertumbuhan mangrove.

Melan yang berasal dari Kabupateb Rote Ndao itu juga menambahkan, agar pemerintah Kota Kupang memperbaiki akses jalan menuju ke destinasi tersebut karena saat ini mengalami kerusakan.

" Kalau bisa pemerintah Kota Kupang bisa meningkatkan jalan akses jalan masuk dengan diaspal supaya bisa memudahkan para pengunjung yang datang ke sini," ungkap Melan yang berprofesi sebagai turis guide itu. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved