Pelaku Curanmor Paling Disegani di Kota Kupang Buat Pengakuan Mengejutkan, Begini Kisahnya
HT membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia pernah menjadi bagian jaringan pencurian kendaraan bermotor yang disegani di Kota Kupang.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hamir Tinenti alias HT masih mendekam di penjara. Pria berusia 54 tahun ini divonis bersalah karena terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Lebih dari separuh hidupnya ia habiskan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II Kupang.
HT membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia pernah menjadi bagian jaringan pencurian kendaraan bermotor yang disegani di Kota Kupang.
Hingga tahun 2010-an, HT menjadi bagian dari jaringan pencurian dan penjualan sepeda motor hasil curian. Saat melakukan aksi di wilayah Kota Kupang, HT dibantu empat rekannya.
"Saat itu kalau ada sepeda motor yang hilang, polisi akan datang dan tanya saya," tutur HT, saat ditemui di LP Kelas II Kupang, Rabu (6/6/2018).
Pos Kupang menemui HT bersama beberapa narapidana (Napi) kasus curanmor atas seizin Kepala LP Kelas II Kupang, Syarif Hidayat.
Baca: Kasus Curanmor Marak di Kota Kupang, Anda Lengah Sepeda Motor Hilang Sekejap
HT menuturkan, pernah sekali waktu, ada empat sepeda motor yang hilang di dua lokasi berbeda. Polisi langsung datang dan bertanya kepadanya.
HT menuturkan, pencurian kendaraan bermotor seperti sepeda motor biasanya dilakukan setelah ada deal dengan pihak yang akan mengambil barang tersebut. Mereka biasanya memastikan dahulu jenis barang dan harganya. Waktunya sangat cepat sepeda motor hasil curian berpindah tangan.
Untuk sepeda motor yang dicuri di wilayah Kota Kupang, lanjut HT, langsung dibawa ke luar kota. Biasanya dibawa ke SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Bahkan ada yang dilarikan sampai ke daerah perbatasan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Baca: BOCOR! Laporan Polisi Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Lucinta Luna. Ternyata. . .
Di daerah-daerah tersebut sudah ada pembeli yang menunggu. Sebelumnya telah dikontak dan melakukan kesepakatan jual beli.
"Waktunya cepat sekali, kalau ambil malam berarti besok pagi sudah di luar kota. Kami biasanya sudah persiapkan uang bensin sekitar Rp 500 ribu untuk perjalanan itu," jelas lelaki yang mengaku juga sebagai pedagang ikan ini.
Pembeli sepeda motor hasil curian biasanya akan menjual kembali kepada calon pembeli yang sudah bersepakat sebelumnya. Ketika sepeda motor hasil curian itu berpindah tangan maka mereka akan saling menutup akses untuk menjaga kepercayaan masing masing.
Baca: Pemerintah Lembata Terima Lagi 300 Tenaga Honor. Mengapa?
"Kami hanya bermodalkan kunci T. Jadi, kalau kami lihat ada kesempatan bagus dan barangya bagus, maka mudah saja kami bawa," ungkap HT.
Menurut dia, dengan kunci T sangat mudah mengambil sepeda motor yang diparkir, meskipun sudah dikunci. Kunci serba bisa itu memang dirancang untuk membuka dan menghidupkan saklar sepeda motor jenis apa saja.
Dengan demikian, lanjut HT, tidak harus mencuri di dalam garasi rumah karena sekarang tersedia berbagai jenis sepeda motor yang di parkir di lokasi-lokasi yang ramai atau di luar rumah.