Riesta Megasari Mengaku Dulu Terpukau dengan Apa yang Ditampilkan Seniman NTT, Tapi Sekarang?
Riesta Megasari, pimpinan M2 Enterprise juga menyatakan, dulu dia begitu terpukau dengan apa yang ditampilkan oleh seniman NTT.
Penulis: Wilibrordus Kau Suni | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Wili Suni
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Riesta Megasari, pimpinan M2 Enterprise juga menyatakan, dulu dia begitu terpukau dengan apa yang ditampilkan oleh seniman NTT.
Seperti sebuah sebuah pertunjukkan kreativitas tanpa batas. Sayangnya, saat ini semua yang terjadi saat itu hanya kenangan. Nilai seni seolah menghilang dan hanya lebih mementingkan nilai komersil.
Baca: Meon Benu Yakin Pemerintah Telah Mematikan Sanggar Seni di NTT
"Jika senimannya diperhatikan, NTT akan lebih berkembang secara finansial. Mudah-mudahan dengan dibentuknya lagi Dewan Kesenian, seninya terus berkembang dan pemerintah bisa tergugah. Nilai seni itu bisa mengangkat ekonomi kreatif NTT. Seandainya pemerintah secara jeli memperhatikan ini, kita tidak akan ketinggalan, bahkan kita bisa bersaing dengan daerah lain", ujar Riesta Megasari yang biasa disapa Mega, Sabtu (26/5/2018).
Geson Poyk, tokoh seniman asal NTT yang sangat dikenal di seluruh penjuru dunia ini pernah menyatakan, supaya anak-anak muda di NTT ini memiliki pola pikir yang cerdas dan berkembang, dia harus bergabung dengan komunitas-komunitas seni yang ada di NTT.
Dengan pernyataan ini, beliau mendirikan Taman Budaya, yang sekarang ini dikenal dengan nama Taman Budaya Gerson Poyk.
Tujuan dirinya mendirikan Taman Budaya adalah untuk bisa dijadikan tempat berkumpulnya seluruh seniman yang ada NTT, bukan dijadikan sebagai tempat berkumpulnya seniman-seniman tertentu saja, kemudian dijadikan alat birokrasi.
Ada harapan yang besar dari para seniman yang ada di NTT. Semoga dengan ini, pemerintah lebih memperhatikan senimannya dan menyediakan tempat serta fasilitas yang membantu sekaligus mengangkat NTT sebagai daerah yang memiliki kekayaan seni secara nyata. (*)