Bom di Surabaya
KASIHAN! Baru Sehari Dilamar Kekasih, Pelayan Gereja ini Tewas Dibom Teroris
Informasi yang dihimpun Djumilah, kakaknya tersebut masih sempat menolong korban setelah ledakan pertama.
POS-KUPANG.COM - SURABAYA - Ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya 3 hari lalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Martha Djumani, pelayan gereja yang ikut menjadi korban bom yang diledakkan Dita Supriyanto.
Bagaimana tidak, Sabtu (12/5/2018) atau sehari sebelum bom meledak, Martha dilamar oleh Estefanus Masae, kekasihnya.
"Kasihan kakak saya, baru saja dilamar," kata Djumilah, adik dari Martha Djumani, ketika dikonfirmasi, Rabu (16/5/2018).
Baca: DPRD Manggarai Barat Nilai Izin Provinsi untuk Pembangunan Marina dan TPI Tidak Transparan
Baca: Berdasarkan Penelitian Ternyata Medsos Ikut Mempercepat Radikalisasi
Baca: Dituntut Hukuman 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 Miliar, Ini Tanggapan Bos First Travel
Informasi yang dihimpun Djumilah, kakaknya tersebut masih sempat menolong korban setelah ledakan pertama.
Karena saat itu Martha berada di sekitar titik ledakan namun terhalang tembok sehingga selamat dari ledakan.
"Di ledakan kedua, dia sedang sibuk menolong korban dan lokasinya dekat dengan bom tanpa ada tembok penghalang," jelas warga Jalan Sutorejo Timur gang 7 Surabaya itu.
Martha langsung dilarikan di RSU dr Soetomo karena tubuhnya mengalami luka bakar hampir 90 persen.
Namun nyawanya tidak tertolong saat dalam perawatan medis.
Baca: Bom Bunuh Diri dan Gangguan Psikologi, Empat Faktor Pemicu yang Perlu Anda Tahu
Baca: Suara Bos First Travel Terbata-bata Saat Bacakan Nota Pembelaan Pribadi, Tangannya Bergetar
Baca: Oh, Ternyata NTT Belum Swasembada Beras. Ini Persoalannya
4 jam setelah kejadian, jasad Martha sudah langsung diambil keluarga dari identifikasi ciri fisik.
"Dari ciri salah satu jari kaki, kami sudah bisa mengidentifikasi jasad Martha," jelasnya.
Lukman Hakim, Ketua RT 9 RW 6, Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, mengatakan, jenazah Martha dikuburkan pagi tadi di komplek makam Keputih Surabaya setelah disemayamkan 2 hari di rumah duka Adijasa Surabaya.
Ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno memakan 7 korban jiwa, dan belasan korban luka.
Bom itu diledakkan Dita Supriyanto melalui sebuah mobil yang ditabrakkan ke gerbang gereja.
Baca: Pembuangan Bayi di Rotterdam Kupang Terungkap dari Kecurigaan Perawat dan Cecurity RSUD SK Lerik
Baca: WOW! Pemain asal Mesir ini Kalahkan Rekor Cristiano Ronaldo dan Luis Zuares
Sebelum meledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno, Dita menurunkan isteri dan 2 anak perempuannya di Jalan Diponegoro untuk meledakkan Gereja Kristen Indonesia.
Simpati dan rasa kemanusiaan tergerak pasca-ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). (pos-kupang.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Sehari Sebelum Ledakan Bom, Pelayan Gereja Itu Dilamar Kekasihnya