Bom di Surabaya
Korban Bertambah Hingga Beredar Rekaman CCTV, Padma Desak Polri Tindak Tegas Provokator
PADMA Indonesia menyatakan duka nasional dan dunia untuk para korban teroris baik di Jakarta maupun di Surabaya.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS-KUPANG.COM - Lembaga Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia desak Polri segera memproses hukum Provokator-provokator yang memanfaatkan agama dan politik untuk memecahbelah NKRI.
Pernyataan ini disampaikan Direktur PADMA Indonesia, Gabriel Goa terkait ledakan bom di sejumlah gereja di Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Menurut Gabriel, ada beberapa sikap dari Lembaga PADMA Indonesia terkait teror bom ini antara lain:
Pertama, menyatakan Duka Nasional dan Dunia untuk para korban teroris baik di Jakarta maupun di Surabaya.
Kedua, mengutuk keras tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan para teroris.
Ketiga, mendesak Negara untuk menindak tegas terhadap para teroris karena mereka adalah pelanggar berat HAM!
Keempat, mendesak Polri untuk menindak tegas dan memproses hukum Provokator-provokator yang memanfaatkan agama dan politik untuk memecahbelah NKRI atas nama kebebasan berpendapat yang menjurus fitnah dan sumpah serapah bukan kritik yang konstruktif untuk kepentingan bangsa dan negara.
Baca: Mahasiswa Asal NTT Robertus V. Ditu Jalani Operasi di RS International. 9 Orang Tewas
Diberitakan sebelumnya Mahasiswa bernama Robertus V. Ditu ini menjadi korban bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Ngagel.
Robertus adalah Mahasiswa Fakultas Teknik/Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Dia adalah mahasiswa asal Manggarai yang saat ini berada di semester VIII dan sedang menjalani tugas akhir.
Dilansir Surya.co.id, Bom yang meledak di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) memiliki daya ledak yang sangat kuat.
Saking kuatnya, potongan daging manusia tercecer di dekat Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jl Ngagel Madya Surabaya.
Pantauan Surya.co.id di lokasi, ada beberapa potongan daging tubuh korban tercecer di beberapa titik dekat gereja.
Di antaranya di tengah-tegah Jl Ngagel Madya yang berjarak sekitar 30 meter dari gereja.
"Ledakannya sangat keras, tadi ada beberapa korban yang diangkat ke mobil," sebut Ny Ana, salah satu warga Jl Ngagel Madya di lokasi, Minggu pagi.