Warga Bilang Air Bersih Jadi Kebutuhan Langka di Borong, Kenyataannya Begini
Potensi air bersih di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sungguh banyak.Namun potensi air itu belum mampu melayani kebutuhan air bersih warganya.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Com,Aris Ninu
POS-KUPANG.COM|BORONG--Potensi air bersih di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sungguh banyak.Namun potensi air itu belum mampu melayani kebutuhan air bersih warganya.
Warga di Kecamatan Borong,Kabupaten Matim yang setiap hari membutuhkan air harus berjuang mendapat air bersih dengan cara antri di pipa air,jalan kaki 500 meter sampai 1 km dan membeli air dari mobil tangki serta turun ke Kali Wae Laku.
Perjuangan warga mendapatkan air untuk masak dan minum membuat warga menganggap kebutuhan air sungguh langka dan dianggap barang yang harus dicari sampai dapat agar digunakan bagi rumah tangga.
Baca: Bulog Divre NTT Gelar Donor Darah Jelang HUT ke 51
Baca: Usaha Sayur di Golo Loni Bisa Dibangun Permanen, Ini Syaratnya
Kristoforus Nyoman,warga Desa Bangka Kantar,Kecamatan Borong,Kabupaten Matim kepada Pos Kupang Com di Borong,Rabu (9/5/2018) siang,menjelaskan,keluhan warga soal air bersih sudah menjadi keluhan setiap hari.
Tetapi keluhan tersebut,kata Nyoman,belum ditanggapi secara serius oleh pemerintah.
"Kami harus antri air tunggu berjam-jam.Kadang tidak dapat harus turun kali.Kalau ada uang harus beli tangki.Air memang kebutuhan makanya harus kami cari sampai dapat,"ujar Nyoman.
Ia mengungkapka,air menjadi kebutuhan sehingga warga berjuang dengan cara berjalan kaki sehingga bisa dipakai masak dan minum.
"Tetapi air di Borong sampai tidak ada bagi warga berarti kami anggap air langka sehingga harus dicari ke mana-mana.Kalau kebutuhan harus diperhatikan pemerintah,"papar Nyoman.
Catatan Pos Kupang Com di Borong krisis air masih melanda warga berada di Desa Bangka Kantar,Golo Kantar,Nanga Labang,Kota Ndora,Rana Laba dan Peot.
Daerah-daerah ini setiap hari menjadi berita media karena warga mengeluh air bersih yang tidak mengalir.(*)