Harga Sembako di NTT, Tallo: Harga Naik atau Turun Bukan Berarti Tidak Stabil

Harga sembako di NTT relatif stabil. Hanya ada beberapa komoditi yang mengalami perubahan harga tapi masih dalam batas di bawah 10 persen.

Penulis: Hermina Pello | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HERMINA PELLO
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian NTT, K Tallo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Harga sembako di NTT relatif stabil. Hanya ada beberapa komoditi yang mengalami perubahan harga tapi masih dalam batas di bawah 10 persen.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Simon Sabon Tokan, melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, K Tallo, yang ditemui di kantornya, Senin (7/5/2018), mengatakan, harga naik atau turun bukan berarti tidak stabil.

Baca: Perlakuan Nyonya Juragan Roti Lebih Kejam, Suster Eustochia: Kenapa Tidak Diproses Ya?

"Harga naik bukan berarti tidak stabil. Kalau harga naik masih di bawah 10 persen maka masih kategori stabil. Demikian juga kalau turun harga masih di bawah 10 persen maka kategori masih stabil," kata Tallo.

Baca: Hebat Sekali, Siswa SMAS Katolik Bhaktyarsa Maumere Ini Kuliah Kedokteran di Jerman

Menurutnya ada beberapa jenis yang sifatnya fluktuasi di antaranya bawang putih, bawang merah, telur, cabe dan lainnya. Kadang terdapat gangguan psikologis jadi kepanikan lebih tinggi dari harga di pasar.

Baca: Gagal Aksi di Lapangan Betun, Mahasiswa Bertemu DPRD Malaka Bawa Tiga Pernyataan Sikap

"NTT juga tanam bawang dan cabai. Pelihara ayam tapi tidak cukup untuk kebutuhan lokal. Maka datangkan dari luar daerah sehingga 80 persen kebutuhan pokok dari luar NTT dari beras dan lainnya. Bahkan 95 persen ketergantungan dari luar NTT. Termasuk daging sapi, dimana NTT gudang ternak tapi masih pakai daging sapi impor," katanya.

Diharapkan komoditi yang ada HET maka pengusaha visa taat dan di swalayan sudah taat seperti beras dan gula.

Dalam rangka menghadapi bulan puasa maka ada tiga hal yang diperhatikan, yakni stok distribusi dan harga.

Terkait dengan semakin mendekatnya bulan puasa, menurut Tallo, ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah.

Tallo mengatakan, ada banyak upaya yang dilakukan pemda, pertama koordinasi secara intensif dengan pemkot/pemkab untuk koordinasi dan mengimbau dengan pelaku usaha tapi jangan menaikkan harga terlalu tinggi.

Kedua koordinasi di level provinsi supaya para distributor selalu menjaga ketersediaan stok.
Koordinasi ketiga dengan sektor pemerintah terkait dengan dinas perhubungan, Pelindo dan lain agar menjaga kelancaran distributor prioritas bongkar muat.

Rapat koordinasi dalam rangka hari besar keagamaan untuk samakan persepsi dan langkah.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (7/5/2018), di Pasar Oeba, harga ayam potong bervariasi antara Rp 35 ribu - Rp 60 ribu, cabai kecil Rp 50 ribu/kg, bawang putih Rp 40/kg, bawang merah Rp 30-40 ribu /kg, telur Rp 48 ribu per papan (30 butir).

Bebebapa pembeli di antaranya Yedis mengungkapkan harga ayam potong cenderung lebih murah dibandingkan pekan lalu. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved