Paman Korban Bunuh Diri di Manggarai Ungkap Kecewaan Keluarga
Aleksiun Nani, paman korban bunuh diri di Manggarai, ungkap kecewaan keluarga terhadap sikap korban,
Penulis: Aris Ninu | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG,COM | RUTENG - Aleksiun Nani, paman korban bunuh diri di Manggarai, ungkap kecewaan keluarga terhadap sikap korban,
Aleksius Nani, paman korban bunuh diri di Kampung Konggang, Kelurahan Waso, Kota Ruteng mengaku kecewa berat dengan tindakan Voris Kasman (20) yang bunuh diri di depan teras rumah keluarganya, Jumat (4/5/2018) pagi.
Baca: Kapolres Victor Menilai Warga Sumba Timur Seperti Ini dalam Berlalulintas di Jalan Raya
Baca: Penutupan Akses ke Bendungan Napung Gete Bukan untuk Menghambat Pembangunan
Baca: Kuatir Dibilang Bohong, Plt Bupati Sikka Enggan Umbar Janji Terkait Bendungan Napung Gete
Baca: Jangan Biarkan Medsosmu Dijebol, Ini 5 Tips Bikin Password yang Tidak Mudah Dibobol
Ditemui di RSU Ruteng saat visum korban bunuh diri, Aleksius mengatakan, korban masih muda dan tidak punya tanggung hidup dalam dirinya.
"Masih muda dan belum menikah bisa buat begini.Ini yang kami kecewa berat dan terkejut. Saya tinggal di Kelurahan Pau tadi pagi ditelepon Voris bunuh dirinya makanya saya ke Konggang. Voris tinggal dengan kakak iparnya tempat ia bunuh diri bernama Damianus Parut," ujar Aleksius.
Ia mengatakan, Voris sudah tamat SMA dua tahun yang lalu di SMAN 2 Langke Rembong.
Baca: Gara-Gara Bikin Status di Facebooknya, Pria Ini Dilaporkan Istrinya ke Kantor Polisi
Baca: Ngeri! Tidur Semalaman Pakai Kipas Angin, Kamu Bisa Undang 7 Penyakit Ini
Baca: Kasihan, Jennifer Dunn Hentikan Rehabilitas Narkoba Karena Alasan Ini
Baca: Ladies, Jangan Lakukan 3 Kesalahan Ini Terhadap Bra, Ntar Nyesal Loh
"Setelah tamat SMA dia ikut kakak iparnya yang punya angkot. Kakak iparnya ada angkot. Dia ikut mungkin mau jadi sopir," ujar Aleksius.
Ia menjelaskan, korban anak ke lima dari delapan saudara dan orangtuanya tinggal di Desa Benteng Tubi, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai.
"Jenasahnya setelah habis visum kami bawa ke kampungnya untuk dimakamkan," papar Aleksius. (*)