Daniel Ungkap Alasannya Membunuh Rukak, Karena Hal Sepele Ternyata

Pelaku akhirnya mengungkap alasannya membunuh Robertus Woda alias Rukak. Ternyata karena hal sepele ini.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
zoom-inlihat foto Daniel Ungkap Alasannya Membunuh Rukak, Karena Hal Sepele Ternyata
Pos Kupang/ant
Ilustrasi korban pembunuhan (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM |MAUMERE - Tersangka  kasus  pembunuhan Daniel  Doo membeberkan dengan runtut  pembunuhan terhadap  Robertus Woda alias Rukak,  Kamis  (26/4/2018)  kepada penyidik  Kepolisian  Resort  Sikka, Senin   (30/4/2018). 

Viktor Nekur, SH, Penasehat hukum  Daniel,  kepada  POS-KUPANG.COM, Rabu  (2/5/2018)  menuturkan,  Daniel membunuh   tersulut emosi  dengan  jawaban  Rukak  dalam  transaksi  jual beli tanah.

Baca: Kepoin Barang Bukti yang Diamankan Polisi dari Perjudian Oknum DPRD dan TNI AD

Baca: Inilah Nama Oknum DPRD Kota Kupang dan 3 Tersangka Judi yang Ditangkap

Baca: BREAKING NEWS: Direskrimum Polda NTT Tangkap oknum DPRD Kota Kupang dan Anggota TNI AD Berjudi

Daniel  menuturkan,  Kamis 26 April  2018 sekitar  pukul  06.30 Wita,  ia  hendak  pulang ke rumahnya   di Dusun  Rategulu,  Desa  Magepanda  mengendarai sepeda motor supra  X warna  merah  setelah semalaman tidur di   kebun.

Sebilah  parang  dijepitkan di tengah sepeda motor.

Sebelum sampai  di rumahnya,  kata  Vicktor,  Daniel bertemu istrinya,  Yuvensia da Noa  Nona   yang menyerahkan berkas  surat-surat  pembelian tanah di  depan  rumah Nguju.  

“Setelah  istrinya  menyerahkan surat-surat itu,  dia  menuju ke rumah  Rukak  di  Dusun  Detunggwa,  Desa Done,” kata   Victor.

Baca: Inilah Hasil Fit and Proper Tes Direksi Bank NTT, Ayo Simak

Baca: Ladies! Jangan Lagi Pinjam Lipstik Teman, Anda Bisa Kena Herpes

Baca: Ingin Travelingmu Jadi Seru, Ajak 4 orang yang Berzodiak Ini, Guys

Sepeda motor  diparkirkan sekitar dua meter   dari rumah   Robertus. Ia memanggil  korban yang sementara  beraca di dalam  rumahnya.

“Saya panggil ‘eja’  (ipar). Saya  ada perlu. Korban  keluar dari  dalam  rumah dan duduk  di   bale-bale depan  rumahnya.  Saya mendekati korban,   berkata kepadanya. Eja   tolong tanda  tangan dulu berkas yang mau  urus sertifikat  tanah,”  Viktor  menirukan  pernyataan pelaku.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved