TNI Satgas Pamtas Bergabung Bersama OMK Atambua, Ini Kegiatan yang Mereka Lakukan
Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 743/PSY bergabung bersama OMK Atambua, Kabupaten Belu, dalam kegiatan pengembangan karakter
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 743/PSY bergabung bersama OMK Atambua, Kabupaten Belu, dalam kegiatan pengembangan karakter (character building).
Kegiatan ini dilakukan di pantai Atapupu Desa, Dua Laus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Minggu (15/4/2018).
Baca: Buruan Tiket Murah, Surabaya-Labuan Bajo Cuma Rp 200 Ribu
Dansatgas Pamtas, Mayor (Inf) I Putu Tangkas Wiratawan, S.IP kepada Pos-Kupang.Com, Minggu (15/4/2018), mengatakan, anggota Satgas Pamtas selain menjalankan tugas pokok menjaga wilayah perbatasan juga hadir dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan termasuk kegiatan yang dilakukan OMK sebagai generasi muda bangsa.

Menurutu Wiratawan, Dankipur III Kapten (Inf) Jamrizal diminta oleh organisasi OMK Atambua untuk mengisi acara dengan tema membangun karakter (character building) anak muda. Peserta kegiatan sebanyak 25 orang. Hadir juga pastor pembina OMK, Romo John dan Romo Ino Nahak dan camat Lamaknen.
Baca: Wanita Korea Utara Ini Ceritakan Pengalaman Mengerikan saat Dipenjara, Bikin Merinding
Kapten Jamrizal mengatakan, generasi muda adalah motor penggerak bangsa dan menjadi pelopor dalam perubahan. Character building adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki atau membentuk tabiat, watak, sifat, akhlak sehingga menunjukkan tingkah laku yang baik.
Baca: Survei KedaiKopi, Hari Ini Elektabilitas Jokowi Masih Tertinggi
Membangun karakter generasi muda merupakan bagian dari upaya membangun karakter bangsa. Kegiatan character building ini diawali misa yang dipimpin Romo Ino Nahak, kemudian dilanjutkan dengan permainan tim yang meliputi permainan memindahkan karet gelang dengan sedotan, memindahkan air dengan rintangan lompat tali, memindahkan air di gelas menggunakan kain selendang dengan jarak empat meter. Kegiatan ditutup dengan acara ramah tama dan tebe bersama. (*)