Anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys Diadukan ke Polisi. Ini Tuduhan Kepadanya
Anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys, dipolisikan oleh Antoneta Sabat atas dugaan kasus penganiayaan terhadap dirinya.
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, SOE - Kisruh Pilkades Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, terus bergulir. Setelah puluhan masyarakat Noemuke mengadu ke BPMD terkait kinerja panitia pilkades yang dinilai tidak profesional, saat ini kisruh pilkades menyeret anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys, yang notaben merupakan suami dari Kepala Desa Noemuke terpilih, Yanti Lette, hingga dipolisikan. Hendrikus dipolisikan oleh Antoneta Sabat atas dugaan kasus penganiayaan terhadap dirinya.
Baca: Organda Beri Waktu 7 Hari Bagi Pemerintah Tegakkan Keputusan Menhub 108 Tahun 2017
Selain Hendrikus Babys, sang ayah, Charles Zet Babys, juga dipolisikan karena ikut terlibat dalam kasus penganiayaan tersebut.
Anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys, yang dikonfirmasi Pos-Kupang.Com, Senin (9/4/2018), terkait kasus hukum yang menyeret namanya, mengatakan, laporan polisi yang dibuat oleh Antoneta Sabat adalah fitnah.
Baca: Alex Sena Sebut Belum Ada Perusahaan Taxi Online Lapor di Dishub NTT
Dia menceritakan, kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan dirinya dan sang ayah bermula ketika Antoneta Sabat membongkar pagar rumah milik Sendi Natonis. Karena kesal, Sendi tak ikut mendukung calon kepala desa yang didukungnya. Hal tersebut dilakukan karena tanah dimana Sendi membangun rumah merupakan tanah milik Antoneta.
Pada Jumat (6/4/2018) sore, Hendrikus Babys menggunakan mobil yang ditumpangi istri dan kedua orangtuanya melewati rumah Sendi dalam perjalanan dari Desa Oebelo menuju Kota SoE. Karena prihatin dengan keadaan rumah Sendi, Hendrikus menghentikan mobilnya hendak berbincang dengan sang pemilik rumah untuk menanyakan keadaan rumah tersebut. Saat sedang berbicara dengan seorang warga yang berdiri di depan rumah milik Sendi, tiba-tiba Antoneta muncul dan langsung mengeluarkan kata-kata kasar.
"Saya tegaskan, tidak ada tindakan penganiayaan. Itu fitnah. Cerita yang benar, Antoneta dalam keadaan mabok, marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya dan ayah saya. Saya bingung kenapa dia marah-marah, padahal saya sedang bicara orang lain," ungkap Hendrikus.
Hendrikus mengaku, Antoneta sempat berteriak mengaku dirinya yang membongkor pagar rumah milik Sendi. Antoneta yang dalam keadaan mabok juga mengatakan, dirinya siap masuk penjara karena membongkar pagar rumah tersebut.
Karena kesal dengan kehadiran Hendrikus Babys dan istrinya, Yanti Lette, Antoneta marah-marah dan mengusir Hendrikus Babys dan keluarga.
Karena tak ingin keadaan semakin meruncing, Hendrikus memutuskan untuk pergi meninggal tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju SoE. Namun dalam perjalanan, Antoneta bersama Domi Sabat, Nita Taek dan seorang lainnya menggunakan dua unit sepeda motor memalang kendaraan Hendrikus Babys yang sementara melaju. Kaget, Hendrikus Babys lalu menghentikan laju kendaraannya. Hendrikus Babys lalu turun dari mobil dan hendak menanyakan kenapa menghalangi jalannya, namun Domi Sabat berteriak dan menuduh telah memukul Antoneta. Bahkan, Domi berusaha untuk mencekik leher Hendrikus Babys.
Merasa diserang, Hendrikus menangkis tangan Domi yang berusaha mencekiknya dengan cara memukul tangan Domi. Pukulan tersebut ternyata membuat Domi tersungkur ke tanah. (*)