Jokowi Sudah Bentuk Tim Khusus Pemenangan Pilpres 2019

Luhut disebut sudah menghidupkan kembali Brava Lima, kelompok yang terdiri dari lebih 20 pensiunan jenderal

Editor: Alfons Nedabang
Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo meresmikan program Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (14/3/2018). 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Presiden Joko Widodo dikabarkan sudah membentuk tim khusus untuk pemenangan Pemilihan Presiden 2019 dengan melibatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Wartawan asal Selandia Baru yang pernah lama berkedudukan di Indonesia, John McBeth, menulis peran yang dijalankan Luhut dan Andi Widjajanto.

Dikutip dari situs Asia Times, Rabu (21/3/2018), McBeth menyebut bahwa Luhut Pandjaitan memang belum membentuk tim pemenangan Jokowi untuk Pilpres 2019 secara formal.

Baca: Mahasiswa Asal Sumba Dibacok Di Malang, Kedapatan Kirim Pesan ke Istri Temannya Via Facebook

Akan tetapi, Luhut disebut sudah menghidupkan kembali Brava Lima, kelompok yang terdiri dari lebih 20 pensiunan jenderal, sebagian besar dari Akademi Militer angkatan 1970, yang memainkan peranan penting di balik kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014
Nama mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga menyeruak. Andi disebut telah ditunjuk sebagai pimpinan "Tim Charlie" beranggotakan 15 pensiunan jenderal yang siap untuk memenangkan Jokowi.

Namun, saat dikonfirmasi, Andi mengaku tidak tahu mengenai keberadaan Tim Charlie. Andi bahkan menjelaskan bahwa dia menyiapkan kelompok kerja yang membahas hubungan sipil-militer.

"(Saya) tidak tahu tentang Tim Charlie. Yang sedang saya siapkan Pokja 8, fokusnya tentang hubungan sipil-militer," kata Andi Widjajanto saat dihubungi Kontributor Kompas.com di Singapura, Ericssen, Kamis (22/3/2018).

Baca: 6 Fakta Mengejutkan Di Balik Kematian Meri Faot, Ada Tudingan Perusak Rumah Tangga Orang

Andi menjelaskan, ada dua kajian yang dia lakukan, yaitu transformasi pertahanan dan reformasi sektor keamanan.

Adapun, Luhut Pandjaitan sebelumnya mengaku tidak terlalu terlibat dalam pembahasan Pilpres 2019, terutama dalam menjaring nama cawapres.

Saat ditanya mengapa Luhut yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi tidak diikutsertakan di dalam penjaringan cawapres pendamping Jokowi, Luhut tidak menjawab serius.

"Saya mendapatkan tugasnya itu menjaring nama kamu (jurnalis)," katanya sembari tertawa.

Baca: STIKES Surabaya Batalkan Ijazah Lulusannya, Ada Sejumlah Nama Warga NTT

"Enggaklah. Saya kan bukan bidang begitu-begituan. Mana saya mengerti itu, ya," ujar dia.

Saat dibandingkan dengan perannya menjadi penghubung Jokowi dengan sejumlah kalangan ketika Pilpres 2014 dengan jelang Pilpres 2019 saat ini, Luhut tidak menjawab secara jelas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved