Terkait Kisruh Ijazah Stikes Surabaya, Ini Harapan Pemkab TTS
Jika ditemukan adanya pegawai kesehatan yang ijazahnya dibatalkan, dirinya mengatakan, akan dirumahkan jika memang harus dirumahkan.
Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan pos-kupang.com, Dion Kota
POS KUPANG.COM|SOE – Asisten I Setda TTS, Okto Nabunome meminta pihak STIKES Surabaya bertanggungjawab terhadap nasib para wisudawan.
Dalam waktu dekat, Pemkab TTS akan membangun komunikasi dengan pihak Stikes untuk mendapat kejelasan terkait nasib para wisudan yang ijazahnya dibatalkan.
Dia mengatakan itu saat dikonfirmasi terkait adanya pembatalan terhadap ijazah STIKES Surabaya. Dia sangat menyesali langkah yang diambil pihak STIKES tersebut.
"Kita tidak ingin anak-anak kita jadi korban karena pembatalan ijazah tersebut. Anak-anak sudah rugi biaya, waktu, tenaga dan pikiran baru ijazahnya dibatalkan seperti ini.
Baca: Ketua PPK Weweba Barat Akui Berdebat dengan Sekretarisnya Soal Data Pemilih
Kasihan juga para orang tua. Oleh sebab itu kita akan bangun komunikasi dengan pihak Stikes untuk mendapatkan kejelasan terkait bentuk tanggungjawab kampus terhadap nasib wisudawan yang ijazahnya dibatalkan," ungkap Okto saat dikonfirmasi pos kupang, Rabu ( 21/3/2018) di ruang kerjanya.
Ketika disinggung ada tidaknya ASN ataupun pegawai kontrak di lingkup Pemkab TTS yang menjadi korban pembatalan ijazah Stikes Surabaya, Okto mengaku belum memiliki data tersebut.
Untuk itu, dirinya akan memanggil kepala dinas kesehatan dan direktur RSUD Soe untuk meminta data terkait tenaga kesehatan yang merupakan alumni Stikes Surabaya.
Baca: BREAKING NEWS! Warga Kisol Manggarai Timur Ditemukan Tewas Tergantung di Pondoknya
Jika memang ditemukan adanya pegawai kesehatan yang ijazahnya dibatalkan, dirinya mengatakan, jika memang harus di rumahkan maka akan dirumahkan.
"Saat ini masih berproses. Kita berharap anak-anak kita tidak menjadi korban. Pihak Stikes harus mencari jalan keluar terbaik.
Kita akan cek apakah ada tenaga kesehatan kita yang ikut menjadi korban pembatalan ijazah Stikes Surabaya, " ujarnya. (*)