Pansus DPRD Tak Berujung, Polisi Panggil Pengelola Proyek Taman Kota Maumere
Proyek kontroversial yang terindikasi kolusi dan nepotisme juga telah dibahas di Pansus DPRD Sikka tahun 2017, namun tak jelas akhirnya.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Eginius Mo’a
POS KUPANG.COM, MAUMERE - Pembangunan Tugu Tsunami di Taman Kota Maumere, Pulau Flores 2016 senilai Rp 2.564.000.000 kembali memasuki babak baru.
Penyidik tindakan pidana korupsi Kepolisian Resort Sikka telah memangggil beberapa orang yang terkait proyek didanai dari APBD II Sikka.
Proyek kontroversial yang terindikasi kolusi dan nepotisme juga telah dibahas di Pansus DPRD Sikka tahun 2017, namun tak jelas akhirnya.
Pengamatan Pos Kupang.Com di ruang penyidik Tipikor Mapolres Sikka, Rabu (28/2/2018), penyidik mengambil keterangan dari Soni Kabupung, Direktur CV. Sonny Helper Consultant.
Soni Kabupung adalah adik kandung Paulina Yeni Kabupung, Direktris PT Gading Landscape Maumere, kontraktor pelaksana proyek Taman Kota.
Penasehat hukum Marianus Moa, S.H, M,H, terlihat hadir di Mapolres Sikka. Ia mengaku dihubungi Soni,namun belum ada surat kuasa dengan kliennya.
Belum diketahui keterangan apa saja yang digali penyidik dari Soni Kabupung. Mulanya papan nama proyek tertulis konsultan pengawas CV. Sonny Helper Consultant.
Namun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Andre Kumanireng menyebut kesalahan penulisan. Semestinya konsultan pengawas CV Dekon Mitra Konsulindo.
Kepala Kepolisian Resort Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.IK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Bobby Mooynafe, S.H,M.H, mengakui sedang dilakukan pulbaket proyek Taman Kota.
Ia menyebut sekitar lima sampai enam orang yang mengetahui proses dan pelaksanaan proyek ini.
“Nanti saja kalau semuanya sudah selesai, saya akan sampaikan keterangan kepada media. Ini masih pulbaket,” ujar Bobby. (*)