BREAKING NEWS: Diduga Lakukan Pungli Oknum Aparat Desa Habi Dijemput Polisi

Entah terkait dengan kasus apa, dua orang oknum aparat desa Habi, Kecamatan Kangae terpaksa dijemput aparat kepolisian

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Egy Moa
Meja di ruang kerja kepala seksi dan kepala urusan Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, dilingkari garis polisi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Cat hijau gedung Kantor Desa Habi di Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, membuat penampilan gedung tampak menterang dan halaman kantor yang sejuk tak sebagus dengan aktivitasnya.

Hari Selasa (6/2/2018) pukul 14.00 Wita, warga desa itu mendadak ramai. Dua staf perempuan di desa itu dijemput aparat polisi dibawa ke Mapolres Sikka.

Belum diketahui kasus apa yang menjerat kedua wanita itu. Warga desa setempat berkumpul di bawah pohon asam di depan kantor desa itu mengaku tak tahu apa gerangan yang menimpa oknum aparat desa ini.

Warga menyebutkan aparat polisi datang ke lokasi menumpang kijang Avanza membawa dua orang perempuan di dalam mobil, Kepala Desa Habi menyusul dengan sepeda motor membonceng seorang stafnya.

"Tadi (Selasa siang) memang ada warga masyarakat yang datang mau ambil sertifikat tanah Prona. Kami tidak tahu persis apa masalahnya. Polisi membawa dua pegawai kantor desa dengan oto," ujar warga berkerumun di depan jalan kantor Desa.

Pos Kupang, mengunjungi kantor desa itu berselang satu jam setelah penangkapan menemui dua staf perempuan berseragam keki di kantor desa itu.

Kedua wanita ini semula menemui wartawan, namun ditanyai dengan kejadian salah seorang wanita lari masuk ke kamar kerja dan membiarkan seorang rekannya berada di ruang tengah.

Penangkapan oknum aparat desa ini berlangsung di dalam ruang kerja yang ditempati kepala seksi dan kepala urusan di desa itu.

Sebuah meja setengah biro dicat coklat dilingkari dengan garis polisi. Ruang ini letaknya bersebelahan dengan ruangan Ketua Badan Perwakilan Desa Habi.

Desa Habi dikenal sebagai salah contoh desa berbasis gender. Mulai kepala desa, sekretaris desa, kaur tata usaha dan umum, kaur keuangan, kasie pelayanan, kasie kesejahteraan dan kasie pemerintahan dijabat perempuan.

Kaum pria hanya seorang Yoseph Yodi Moa Bura menjabat Kaur Perencanaan.

Kepala Kepolisian Resort Sikka, AKBP Rickson Situmorang, mengatakan akan menyampaikan penangkapan kepada media.

"Nanti kami press release setelah selesai pemeriksaan.Mohon waktu," ujar Rickson.

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) NTT, Meridian Dewanta Dado, S.H, bersuara menanggapi penangkapan itu.

Ia mengatakan apapun bentuknya kalau terbukti pungutan liar atau kutipan uang yang tidak sah terhadap warga oleh aparat pemerintahan dalam urusan pemerintahan mesti diberantas.

Pelakunya, kata Dado, diberi sanksi untuk memberi efek jera.

"Pungli atau korupsi dalam segala bentuknya adalah tindakan kontraproduktif. Ini tindakan memalukan dipertontonkan kepada warga," ujar Dado. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved