Dokter Ini Ingatkan Ketua BEM UI Lewat Surat Terbuka. "Ko Tra Akan Kuat. Biar Sa Saja"
Banyak netizen yang memuji keberanian Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tersebut.
Penulis: Djuwariah Wonga | Editor: Djuwariah Wonga
POS-KUPANG.COM- Nama Zaadit Taqwa mendadak terkenal setelah aksinya membunyikan sempritan dan mengacungkan 'kartu kuning' usai Presiden RI Joko Widodo pidato di Kampus UI.
Aksi itu terjadi pada Jumat (2/2/2018) lalu, saat Jokowi menghadiri Dies Natalis UI di Kampus UI, Depok.
Mahasiswa jurusan Fisika di Universitas Indonesia itu terpaksa 'diringkus' Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) .
Aksi itu menjadi perdebatan hangat di linimasa media sosial.
Banyak netizen yang memuji keberanian Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tersebut.
Tak sedikit pula yang mengkritik dan menilai aksinya tak pantas.
Lalu bagaimana reaksi Presiden Jokowi?
Diganjar kartu kuning, Presiden Joko Widodo mengaku tak tersinggung.
Jokowi justru mengajak pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.

"Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.
Tak hanya menyisakan perdebatan di kalangan warganet, aksi Zaadit menjadikan Kampus UI dan UGM dibanding-bandingkan.
Melansir TribunStyle.com, hal ini terjadi lantaran lima hari sebelum heboh aksi kartu kuning tersebut kampus Universitas Gajah Mada sudah mengirim utusannya untuk terjun langsung ke Asmat, Papua, menangani permasalahan gizi buruk di sana.
Sontak netizen membanding-bandingkan aksi Zaadit dengan aksi nyata mahasiswa UGM.
"Contoh anak UGM terjun dulu baru komplen ke jokowi," sahut akun @mike_sitorus .
Perdebatan tentang aksi Zaadit belum berakhir.