Pembangunan Satu Unit Puskesmas di Perbatasan RI-RDTL Tak Selesai Tepat Waktu

Delapan puskesmas perbatasan ini sudah dibangun, namun satu di antaranya Puskesmas Haekesak tidak selesai tepat waktu.

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/EDY BAU
Bangunan Puskesmas Haekesak, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu yang belum selesai dikerjakan. Gambar diambil, Kamis (16/11/2017) lalu. 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Edy Bau

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Tahun 2017 Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan bantuan berupa pembangunan delapan unit puskesmas di Kabupaten Belu, wilayah perbatasan RI-RDTL.

Delapan unit puskesmas perbatasan ini sudah dibangun, namun satu di antaranya Puskesmas Haekesak tidak selesai tepat waktu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Belu, Theresia Saik, yang dikonfirmasi Pos-Kupang, Kamis (23/11/2017), membenarkan adanya pembangunan puskesmas yang belum selesai tersebut.

“Ada satu (puskesmas, red) yang memang sedikit terlambat, tapi mereka (kontraktor) sudah menyatakan siap untuk menyelesaikannya sebelum Desember selesai. Itu memang dua lantai di Puskesmas Haekesak. Sedangkan rumah medis dan paramedis itu semua sudah selesai,” jelasnya.

Dijelaskannya, delapan puskesmas perbatasan saat ini semua sudah dibangun, dua puskesmas sudah PHO (provisional hand over) atau penyerahan pertama pekerjaan yakni Puskesmas Silawan dan Puskesmas Haliwen.

Masih ada enam puskesmas yang sedang menyusul, mungkin satu atau dua minggu ke depan sudah dilakukan PHO.

Pantauan Pos-Kupang.com, Kamis (16/11/2017) sore, bangunan Puskesmas Haekesak belum rampung dikerjakan. Tidak ada papan informasi proyek yang terpasang di lokasi proyek.

Informasi yang diperoleh dari salah seorang yang mengaku sebagai suplier material untuk proyek ini mengatakan, papan informasi proyek sebelumnya pernah dipasang, namun karena ada pengerjaan pagar bangunan sehingga kemungkinan sudah dibongkar.

“Itu hari sudah pasang. Orang kerja pagar ini yang mungkin sudah bongkar,” kata pria yang tidak mau menyebut namanya.

Menurutnya, proyek ini dikerjakan oleh PT. Sarana Timor Konstruksi yang dipimpin oleh seorang bernama Suci.

“Saya hanya supplier material jadi jangan muat nama saya,” ujar pria ini sambil terus mengawasi tukang-tukang yang sedang mengerjakan bangunan ini. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved