Nelayan Pulau Kera Minta Polisi Air Tidak Tangkap Mereka Saat Sedang Melaut
Hamdan mengeluh karena polisi dari Polair masih menangkap mereka ketika melaut.
Penulis: Eflin Rote | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter Pos Kupang, Eflin Rote
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hamdan Saban, tokoh masyarakat dari Pulau Kera, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengaku senang dikunjungi Wakapolda Nusa Tenggara Timur, Brigjen Pol Victor Manoppo bersama pejabat dari Polda NTT.
Hamdan mengeluh karena polisi dari Polair masih menangkap mereka ketika melaut.
Menurut Hamdan, selama ini masyarakat Pulau Kera kesulitan mengurus izin menangkap ikan karena terkendala ketidakjelasan administrasi.
Baca: Astaga! Dendam Karena Hal Ini, Mobil Mewah Sang Kekasih Dicorat-Coret dengan Cat Putih
"Masyarakat Pulau Kera mayoritas pekerjaannya adalah nelayan. Kami sangat membutuhkan perhatian pihak terkait untuk bisa mengeluarkan izin untuk warga bisa menangkap ikan. Apabila ada nelayan dari Pulau Kera ditangkap Polair, kami mohon pengertiannya," ucap Hamdan, Jumat (17/11/2017) di Pulau Kera.
Kesulitan memperoleh izin dikarenakan masyarakat Pulau Kera tidak memiliki administrasi kependudukan dalam hal ini KTP dan Kartu Keluarga.
Selain itu, menurut Hamdan, mengurus izin menangkap ikan juga sangat mahal dan masyarakat tidak mampu membayar karena dinilai sangat berat.
Baca: Menikah di Usia 11 Tahun, Ini yang Dialami Seorang Gadis Afrika Pasca Pernikahannya
Selain mengeluhkan izin menangkap ikan kepada orang nomor dua di Polda NTT, Hamdan juga mengeluhkan akses kesehatan yang sulit dijangkau. Penyebabnya sama, karena warga Pulau Kera tidak memiliki KTP dan KK. Akibatnya mereka tidak memiliki BPJS atau KIS.
Menanggapi hal itu, Wakapolda NTT Brigjen Pol Victor Manoppo mengatakan semua pihak perlu didorong untuk membuka mata terhadap kondisi nyata warga Pulau Kera.
Victor pun meminta masyarakat Pulau Kera tidak menganggap Polair sebagai musuh karena sebenarnya hal semacam ini bisa dikomunikasikan.
"Jangan anggap polair sebagai musuh. Laut ini punya kita bersama. Masalahnya cuma di aturan saja. Sebenarnya bisa dikomunikasikan, nanti teman-teman dari Polair bisa memafasilitasi," ujar Victor di hadapan masyarakat Pulau Kera.
Usai bertatap muka dengan warga Pulau Kera, pihak kepolisian pun mengadakan kegiatan bakti sosial dan sambang nusa.
Baca: Hendrik Paut Ingatkan OPD di Kabupaten Kupang Soal Opini WDP, Harus Bisa Dipertahankan
Warga Pulau Kera mendapatkan bantuan berupa sarana olahraga bola voli dan kostum, paket sembako, dan bantuan air 10 ton.
Kegiatan ini dihadiri Wakapolda NTT, Brigjen Pol Victor Manoppo, Direktur Polair Kombes Pol Budi Santoso, Kabid Propam Kombes Pol Mega Suparwita, Kabid Keuangan Kombes Pol Slamet Karyono serta sejumlah pejabat Polair dan Bhayangkari. (*)