Menikah di Usia 11 Tahun, Ini yang Dialami Seorang Gadis Afrika Pasca Pernikahannya
"Saat itu ada pesta, tapi saya tidak hadir, saya memilih masuk ke rumah dan menangis hingga malam gelap," kenang Faye
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
POS-KUPANG -- Khady Faye masih berusia 11 tahun ketika sang ibu memberitahu bahwa ia akan segera menikah.
"Saat itu ada pesta, tapi saya tidak hadir, saya memilih masuk ke rumah dan menangis hingga malam gelap," kenangnya pada VOA
Setelah itu Faye mengetahui jika ia telah hamil namun ia ingin bercerai dengan suaminya.
Keluargapun mendukung keputusannya untuk menceraikan sang suami dan membawa anaknya pergi setelah ia lahir.
Namun, Faye merasa hidupnya telah hancur karena pernikahan ini.
Baca: VIDEO: Warga Dua Desa di Timika Papua Berhasil Dievakuasi Satgas Operasi Terpadu TNI-Polri
Faye mengatakan bahwa dia merasa terlalu tua untuk kembali ke sekolah setelah perceraiannya.
Dia tidak ingin satu kelas dengan adik perempuannya yang masih duduk dibangku sekolah.
Sehingga, ia memutuskan untuk tinggal di rumah membantu ibunya.
Tak lama tinggal dirumah, Faye akhirnya memutuskan untuk meninggalkan desannya dan tinggal di jalanan.
Dilansir dari VOA pada Selasa (24/10/2017), Faye sekarang tinggal di penampungan perempuan di daerah Dakar ibu kota Senegal, Afrika.
Faye yang sekarang berusia 23 tahun merupakan satu diantara banyak perempuan yang mengalami musibah pernikahan usia dini.
Menurut UNICEF, empat dari 10 anak di wilayah Afrika Barat dan Tengah sudah menikah sebelum usia 18 tahun.
Baca: Tak Memenuhi Syarat, KPU Belu Kembalikan Berkas Semua Parpol
Afrika Barat dan Tengah menempati posisi tertinggi di benua Afrika untuk jumlah perkawinan usia dini yang terjadi dan tertinggi kedua di dunia setelah negara yang ada di Asia Selatan.