VIDEO: Tiga Kapal Milik PT Flobamor Tidak Beroperasi, Ini Alasan Dirutnya, Hironimus Soriwutun
Tiga kapal milik PT Flobamor sedang tidak beroperasi hingga saat ini. Apa alasannya? Ini penjelasan Dirut PT Flobamor, Hironimus Soriwutun.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiga kapal yang dikelola oleh PT Flobamor sedang dipersiapkan untuk mengikuti tender. Ada spare part yang harus diganti.
Dua spare part rencananya akan tiba pada Kamis, 23 Maret 2017. Setelah diperbaiki maka lima hari kemudian kapal tersebut sudah bisa beroperasi.
Spare part didatangkan dari Jakarta dan Jepang. Dua sparet part yang akan tiba minggu ini nilainya Rp 800 juta. Itu belum termasuk biaya lain-lain.
KMP Pulau Sabu setelah menjalani perawatan dalam hal ini perbaikan dan uji coba, maka Selasa 28 Maret 2017 sudah bisa beroperasi. Sedangkan KMP Ile Boleng pengerjaannya tujuh hari setelah spare part tiba di Kupang.
Dirut PT Flobamar Hironimus Sori Wutun ketika ditemui Pos Kupang, di ruang kerjanya, Selasa (21/3/2017), mengatakan spare part kapal harus diganti.
Karena selama beroperasi dan menang tender di Kementerian Perhubungan maka kapal harus dalam keadaan siap. Selama melaksanakan kontrak lalu kapal ini rusak tidak alas an bagi kementerian kalau kapal tidak jalan.
Jika tidak memenuhi target maka dikenakan denda., sehingga PT Flobamor harus menyiapkan kapal dengan baik.
“Kapal-kapal tidak bisa beroperasi karena belum ada kontrak dengan Kementerian Perhubungan. Kontrak telah berakhir pada 31 Desember 2016. Saat ini kita sedang mengikuti tender, maka kalau menang tender dan tanda tangan kontrak barulah kapal siap," kata Soriwutun.
Sementara ini, katanya, kapal memang tidak beroperasi ke mana-mana. Yang sedang beroperasi KMP Sirung, tapi melakukan pelayanan komersil Kupang-Lembata, bukan rute penugasan tetapi pelayanan komersil, yang biayanya ditanggung oleh perusahaan sendiri.

Ia mengatakan mesin kapal ini sistemnya hidup non stop, yang sewaktu-waktu akan rusak. Bila rusak maka harus diganti spare partnya.
Bila ada yang mengatakan rugi atau tidak untung hanya Tuhan saja yang tahu.
“Ketika kapal rusak semua orang salahkan kita. Tapi untungnya Rp 2,64 miliar itu dikatakan tidak untung, ya sudahlah tidak apa-apa. Intinya saya tidak karang, tapi tercatat di bank ada Rp 2,64 miliar. Daripada dulu yang rugi-rugi terus. Dari 2014 terus meningkat apalagi yang salah? Orang boleh maki-maki kami tidak apa-apa nanti Tuhan Allah yang balas,” ungkapnya.
Selama kapal tidak beroperasi maka kapal yang ada di Teluk Gurita dan di Kupang menjalani perawatan harian. Karena bila kapal sudah beroperasi dan ingin memperbaiki pekerjaan yang besar-besar sudah sangat sulit.
Lanjutnya, bila kapal menang tender sekitar akhir Maret, atau pertengahan April maka KMP Ile Boleng akan melayani rute Kupang-Nakliu, KMP Sirung layani Kupang-Ende. Tapi jika kalah maka akan dipersiapkan untuk mengambil rute komersil.