Pramono Anung: Budi Gunawan Lulusan Terbaik

Politikus Senior PDI Perjuangan Pramono Anung ikut bersuara mengenai pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri

Editor: Benny Dasman
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Pramono Anung 

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Politikus Senior PDI Perjuangan  Pramono Anung ikut bersuara mengenai pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ia memastikan, Presiden Jokowi telah mempertimbangkan Budi Gunawan sebagai lulusan terbaik di Lemhanas. "Untuk meraih bintang tiga tidak gampang. Kita kan sedang melakukan reformasi birokrasi di Polri. Kita memerlukan kapasitas seperti itu," kata Pramono di DPR, Senin (12/1) kemarin.

Pengamat kepolisian dari Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar mempertanyakan keputusan Presiden Jokowi memilih Komjen Pol Budi Gunawan. Ia mengingatkan, dalam memberikan usulan calon Kapolri, Jokowi tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Ini dilakukan untuk menyelidiki adanya dugaan rekening gendut polisi.

Justru dengan tidak melibatkan kedua lembaga tersebut, imbuhnya, Jokowi menimbulkan kesan nepotisme. Kesan ini timbul melihat fakta bahwa Budi Gunawan pada saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes) pernah menjabat sebagai ajudan Presiden RI di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Megawati merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Kesan nepotisme karena ada dorongan dari PDI P yang hal itu seharusnya dihindari oleh presiden. Presiden khawatir apabila si calon mendapat "catatan merah" dari KPK, maka dia bisa tidak diterima oleh DPR," ujar Bambang

Kapolri Jenderal Pol Sutarman, apabila mengacu pada usianya, mestinya masih bisa menjabat sebagai Kapolri hingga hampir 10 bulan (Oktober 2015). Akan tetapi, imbuhnya, Kapolri adalah jabatan politis yang setiap saat bisa diganti tergantung pada pemakainya sehingga tidak berpatokan pada usia pensiun.

"Pengunaan hak prerogatif yang tidak ada kaitan dengan keadaan bahaya bagi bangsa, negara dan organisasi Polri saat ini sehingga pimpinannya perlu segera diganti," ujar Bambang Widodo Umar.

Pramono tak memungkiri, Komjen Pol Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri. Alhasil, terkesan adanya kedekatan antara Budi Gunawan dan Megawati. "Ya apapun Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Ibu Mega dan salah seorang ajudan dengan lulusan terbaik kemudian menjadi calon Kapolri," imbuhnya.

Pram kemudian mengatakan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman juga memiliki rekam jejak sebagai ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Pak SBY juga ajudan. Jadi tokoh yang jadi ajudan merupakan orang yang terpilih. Sehingga, jika punya kedekatan karena beliau merupakan ajudan Bu Mega," ungkapnya.

Pramono mengenal Budi Gunawan sejak 1999. Saat itu, ia sering bertemu Budi karena ikut mendampingi Megawati Soekarnoputri. Ia pun berharap Budi dapat menghilangkan stigma buruk Polri yang melekat Selama ini. "Kalau kita liat di jalan ada yang melempar korek api yang isinya uang. Itu menjadi tantangan. Bagi Kapolri baru untuk membersihkan. Kita memerlukan Kapolri yang bisa membangun kebanggaan," kata Pramono. (tribun/fer/glery)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved