Wisata NTT
Wisata NTT, Pesona Desa Adat Bena di Ngada, Tradisi yang Tak Lekang Oleh Waktu
Pulau Flores tidak hanya memliki alam yang sangat indah. Budaya dan warisan leluhur di Pulau Bunga ini juga bikin kagum
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Batu lain yang berfungsi sebagai meja diberi nama Nabe dan di ujung utara kampung ada bongkahan batu besar sebagai kursi persidangan.
Turbupati, demikian masyarakat Bena menyebutnya, berbentuk seperti tempat duduk dan hanya boleh diduduki oleh kepala suku guna menari solusi dari suatu masalah yang dihadapi masyarakat di Bena.
Tak hanya peninggalan batu-batu besar saja yang dapat kita temu jika bertandang ke Bena ini pasalnya terdapat pula bangunan yang disebut sebagai nga'du dan bhaga yang masing-masing jumlahnya 9 buah disesuaikan dengan jumlah suku di kampung itu. Nga'du dan bhaga ditempatkan saling berhadapan pada kisanatapat atau halaman tengah kampung.
Baca juga: Wisata NTT, Jelajag Goa Waikelo Sawah, Laguna Terindah di Pulau Sumba NTT Bak Alam Lain
Keduanya adalah simbol leluhur kampung. Nga'du berarti simbol nenek moyang laki-laki dan bentuknya menyerupai batu runcing yang menjulang dengan tiang kayu beratap ijuk hingga membentuk mirip pondok peneduh.
Sedangkan bhaga adalah simbol nenek moyang perempuan yang bentuknya menyerupai miniatur rumah penduduk. Pada bagian depan rumah penduduk Bena terlihat hiasan tanduk dan rahang kerbau serta taring babi dipajang menggantung sebagai simbol status sosial orang Bena. Hiasan itu didapat dari hewan-hewan yang dikorbankan setiap suku ketika upacara adat dilaksanakan.
Bukan Sekadar Rumah
Rumah bagi orang Bena bukan sekadar tempat tinggal dan berdiam karena juga menjadi tempat berkumpul untuk menikmati hidup dan menyelesaikan persoalan bersama-sama. Banyak petuah dipesankan oleh tetua adat dari dalam rumah kepada anak-cucu ketika diadakan kegiatan berkumpul sekaligus mengenang jasa leluhur dan nenek moyang Bena.
Kampung Bena dapat dicapai menggunakan kendaraan sewa dari Bajawa dengan jarak tempuh sekitar 22 kilometer ke arah selatan Bajawa. Rute ini menyajikan jalanan menurun dan tanjakan serta penuh kelokan tajam.

Jika dari Labuan Bajo, Bajawa dapat ditempuh sekitar 7--8 jam melalui perjalanan darat. Kampung Bena merupakan salah satu destinasi utama di Kabupaten Ngada dan acap dikunjungi wisatawan mancanegara terutama dari Eropa seperti Jerman dan Italia.
Kampung ini akan membuka diri untuk dikunjungi sejak pukul 8.00 Wita hingga 17.00 Wita. Pengunjung lokal akan dikenai karcis masuk senilai Rp20.000 per orang. Sedangkan wisatawan asing dikenai tarif Rp25.000 per orang. Ketentuan itu sudah diberlakukan sejak 2013.
Tokoh adat akan menyambut setiap wisatawan yang berkunjung dengan mengalungkan selendang. Dana yang diterima pihak kampung dari karcis akan digunakan tetua adat untuk merawat dan mengelola kampung lorong waktu tersebut.*
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Wisata NTT, Pesona Pantai Ogor Paret , Ada Tebing Batu dan Jejak Tapak Gajah di Selatan Sikka |
![]() |
---|
Wisata NTT, Jelajah Pasar Alok dan Temukan Lapak Tenun Ikat Khas Maumere Sikka |
![]() |
---|
Wisata NTT, Sisi Lain Keindahan Sumba ada Rumah Tanpa Logam dan Kuburan Batu Desa Ratenggaro |
![]() |
---|
Wisata NTT, Jelajag Goa Waikelo Sawah, Laguna Terindah di Pulau Sumba NTT Bak Alam Lain |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pulau Rote NTT Surga Peselancar, Spot Selancar Terbaik Kelas Dunia di Selatan Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.