TOPIK
Gempa di Lembata
-
Pengungsi tiga desa ini dilarang pulang karena kampung halamannya dirasa belum nyaman dari longsoran batu akibat guncangan gempa.
-
Pemulangan pengungsi itu setelah mereka berada di pengungsian selama sembilan hari, terhitung Selasa (10/10/2017).
-
Kerusakan akibat gempa itu terjadi pada empat ruangan, yakni ruang kepala sekolah, ruang guru dan dua ruang belajar.
-
Ketika magma dari perut bumi tidak bisa menembus batuan dari Gunung Agung, bisa jadi magma tersebut bergerak ke celah atau rekahan yang lain.
-
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Rolly Betekeneng, ketika dihubungi Pos Kupang, Rabu (11/10/2017).
-
Di desa ini terdata sekitar 50 rumah warga yang mengalami kerusakan, baik rusak berat maupun rusak ringan.
-
Para pengungsi dari desa-desa se-Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang bertahan hidup di lokasi pengungsian, kini takut pulang.
-
Hasanudin mengatakan masyarakat di sekitar lereng gunung Ile Lewotolok yang mengungsi bukan karena aktivitas gunungnya.
-
Sekolah-sekolah dimaksud tersebar di Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Nubatukan dan sebagian di Kecamatan Lebatukan.
-
Terjadinya gempa susulan membuat warga panik lalu mengungsi. Warga meninggalkan rumah, mencari tempat perlindungan yang aman.
-
Ini penjelasan dari BPBD Propinsi NTT terkait dengan penanganan korban gempa di Lembata
-
Hasanudin mengimbau masyarakat tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi BMKG mengingat gempa yang terjadi kekuatannya relatif kecil
-
4 rumah di Desa Bungamuda dan 1 rumah di Desa Lamawolo rusak parah akibat peristiwa tersebut.
-
Kepala desa berinisiatif untuk mengungsikan masyarakatnya ke lokasi kantor camat dan rumah-rumah keuarga yang berada di desa tetangga.
-
"Masyarakat tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi BMKG mengingat gempa bumi yang terjadi kekuatannya relatif kecil.
-
Tak hanya itu, masyarakat mulai enggan menetap di kampung. Mereka berbondong-bondong mengungsi ke kantor camat Ile Ape.
-
Ini penjelasan dari Wakil Bupati Lembata terkait dengan gempa bumi yang terjadi di daerah itu
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved