Timor Tengah Selatan Terkini

Yusuf Soru Sebut Kebutuhan Dokter Spesialis Menjadi Kebutuhan Pokok Daerah

Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yusuf Nikolas Soru, menegaskan kebutuhan dokter spesialis menjadi kebutuhan pokok daerah.

POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GOKOK
ANGGOTA DPRD - Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yusuf Nikolas Soru, menegaskan bahwa kebutuhan dokter spesialis menjadi kebutuhan pokok daerah 

Ringkasan Berita:
  • Anggota DPRD TTS Yusuf Nikolas Soru menegaskan kebutuhan dokter spesialis adalah kebutuhan pokok daerah
  • Pemerintah harus membiayai pendidikan anak-anak TTS yang lolos ke fakultas kedokteran
  • Kekurangan dokter spesialis telah lama menjadi masalah dan berdampak pada penurunan klasifikasi rumah sakit Pemerintah daerah telah menganggarkan dana hingga miliaran rupiah untuk mendukung pendidikan tenaga medis dan dokter spesialis.
 
 

 

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok


POS-KUPANG.COM, SOE - Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yusuf Nikolas Soru, menegaskan bahwa kebutuhan dokter spesialis menjadi kebutuhan pokok daerah. 

"Jadi mengenai dokter spesialis ini menjadi kita punya kebutuhan pokok. saya pribadi harapannya anak-anak yang punya kemampuan kuliah ke dokteran, harusnya langsung diambil alih oleh pemerintah. Jadi ketika ada anak TTS yang lolos ujian masuk di salah satu kampus di Indonesia terutama yang ke dokteran, pemerintah langsung take over, tidak perlu dia kaya atau miskin kan begitu," ungkapnya. 

Hal ini menurut kader PDI Perjuangan Kabupaten TTS ini, agar daerah langsung menjaga para calon dokter spesialis tersebut, secara perjanjiannya mereka wajib mengabdi di TTS selama sekian tahun.

"Sehingga mereka (calon dokter spesialis) sudah tidak bisa keluar Karena tidak bisa di daerah lain selain daerahnya kita tawaran lebih menarik, " ungkapnya. 

Yusuf Soru mengatakan bahwa persoalan kebutuhan dokter spesialis ini telah di alami TTS sejak awal rumah sakit tersebut beroperasi, dan buruknya menyebabkan penurunan klasifikasi rumah sakit pada waktu lalu. 

"Jadi memang harusnya jadi perhatian serius. Kemarin teman-teman yang sedang kuliah spesialis kan kita anggarkan secara baik.  Anggarannya gelondongan, rata-rata dengan tenaga medis yang lain itu rata-rata 1-2 miliar, " tegas anggota DPRD TTS pada Selasa (18/11/2025). 

Menurutnya hal ini karena persoalan kesehatan selalu menjadi momok mengerikan apabila berbicara soal TTS. Oleh karena itu ia mendorong pendidikan dan keharusan daerah memfasilitasi ASN tenaga medis dan dokter spesialis untuk meningkatkan kualitas mereka. 

Ia mengatakan bahwa swbenarnya telah diusulkan perubahan Perda terutama pembayaran soal pendidikan, khususnya terkaut tugas belajar dan izin belajar, guna membantu menjawabi persoalan ini. 

"Jadi persoalan tenaga kesehatan ini lima tahun ke depan harusnya sudah sampai pada titik yang baik. Apalagi satu-satunya rumah sakit rujukan yang harus sudah selesai, ditambah lagi dengan dua rumah sakit Pratama, sehingga kebutuhan dokter spesialis harus banyak dan cukup untuk semua fasilitas kesehatan tersebut, " jelasnya. 

Saat ini, sebanyak 13 dokter spesialis yang bekerja di RSUD Soe, dan sebanyak 13 dokter sedang melanjutkan pendidikan guna mengambil spesialis.

Pemerintah daerah memberikan rekomendasi dan uang saku untuk mendukung pendidikan para calon dokter spesialis, dengan perjanjian harus mengabdi di daerah selama masa pendidikan ditambah satu tahun. (any) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved