Rote Ndao Terkini
Kasus HIV/AIDS Rote Ndao Didominasi Seks Bebas dan LGBT, Dinkes: Berkaitan Mobilitas Pendatang
"Sebagian kasus ditemukan pada individu dengan perilaku seks bebas dan kelompok LGBT,"
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Ryan Nong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Sebagian besar kasus HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome) di Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur (NTT) berkaitan dengan perilaku berisiko dan mobilitas pendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao, dr. Nelly F Riwu mengatakan beberapa penderita HIV/AIDS diketahui memiliki riwayat hubungan seks bebas tanpa pengaman.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, terdapat sebanyak 59 kasus HIV/AIDS di wilayah itu hingga November 2025. Dari jumlah itu, 34 penderita merupakan laki-laki dan 25 perempuan.
"Sebagian kasus ditemukan pada individu dengan perilaku seks bebas dan kelompok LGBT," kata dr. Nelly kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (12/11/2025).
Dia menambahkan, sebagian kasus lainnya berasal dari pendatang luar daerah dan banyak penderita sudah terinfeksi sebelum memasuki wilayah Rote Ndao.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga perilaku hidup sehat.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Segera periksakan diri jika merasa berisiko tertular," pungkas dr. Nelly.
Dinas Kesehatan Rote Ndao, kata dia, kini menyediakan layanan pemeriksaan HIV/AIDS di seluruh 12 puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Ba'a. Pemeriksaan dilakukan secara gratis, rahasia dan mudah diakses masyarakat.
dr. Nelly juga menekankan pentingnya deteksi dini agar penularan dapat ditekan. "Semakin cepat diketahui, semakin mudah pengobatan dilakukan dan penularan bisa dicegah," ungkap dia.
Selain pemeriksaan, tenaga kesehatan juga aktif melakukan edukasi langsung ke masyarakat untuk membangun kesadaran dan menghapus stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS.
Dia mengemukakan, keterbukaan masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan.
"Kami berharap warga tidak lagi menganggap HIV/AIDS sebagai aib, melainkan masalah kesehatan yang bisa dikendalikan," lanjut dr. Nelly.
Dia mengaku, pemerintah daerah juga terus menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dalam program sosialisasi dan kampanye hidup sehat untuk menekan penularan HIV/AIDS secara berkelanjutan.
Adapun HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Kampanye-melawan-HIVAIDS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.