Ngada Terkini

Wamen Pariwisata Ni Luh Puspa Masuk Sao, Kagumi Kearifan Lokal di Kampung Adat Wogo Ngada NTT

Suasana penuh kehangatan dan nuansa budaya tampak saat para tokoh adat menyambut ketiga pejabat negara tersebut.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
KUNJUNGI KAMPUNG ADAT - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat mengunjungi Kampung Adat Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT, Rabu (29/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ni Luh Puspa, melakukan kunjungan kerja ke Kampung Edu Ekowisata Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT, pada Rabu (29/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ni Luh didampingi oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronika Tan, serta Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar.

Setibanya di Kampung Wogo, rombongan disambut secara adat melalui ritual “Sa Ngaja”, sapaan kehormatan khas masyarakat Ngada.

Suasana penuh kehangatan dan nuansa budaya tampak saat para tokoh adat menyambut ketiga pejabat negara tersebut.

Masuk ke Dalam Sao, Dengarkan Sejarah dan Makna Budaya

Baca juga: PCI NTT Bangun Lapangan Internasional dan Pengembangan Pariwisata di Kupang

Momen berkesan terjadi ketika Wamen Ni Luh Puspa memasuki salah satu Sao (rumah adat Ngada).

Ia tampak antusias menanyakan detail mengenai sejarah kampung, filosofi arsitektur rumah adat, hingga simbol-simbol budaya yang terdapat di dalamnya.

Penjelasan disampaikan oleh tokoh adat Kampung Wogo, Hans Baghi, yang didampingi oleh Asisten II Setda Ngada, Nicolaus Noywuli Wully.

Sebagai mantan jurnalis Kompas Tv, Ni Luh terlihat mencatat dan memperhatikan dengan saksama setiap keterangan yang diberikan.

Saat menanyakan tentang upacara adat besar di Wogo, Hans menjelaskan bahwa momen paling sakral bagi masyarakat Ngada adalah upacara “Reba”, yang digelar setiap tahun sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dan kehidupan.

“Kegiatan rutinitas adat kita itu Reba. Dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk syukuran panen apa saja,” ujar Hans Baghi.

Kampung Edu Ekowisata yang Menjaga Warisan Leluhur

Hans menambahkan, Kampung Wogo terdiri dari tiga anak kampung, yakni Turetogo, Pomamana, dan Kuboa, dengan total 32 rumah adat atau Sao.

Pemeliharaan dan pemugaran rumah adat dilakukan melalui panitia khusus agar setiap proses tetap menghormati nilai budaya dan warisan leluhur.

“Kalau ada yang mau merehab Sao harus lapor ke panitia untuk verifikasi. Nilainya itu warisan turun-temurun, jadi harus dijaga agar tidak ada benturan di dalam,” ungkapnya.

Kampung Wogo kini menjadi destinasi wisata budaya unggulan di Kabupaten Ngada, sekaligus pusat edukasi berbasis lingkungan. Kampung ini diresmikan sebagai Kampung Edu Ekowisata oleh Bupati Ngada Raymundus Bena pada 8 Agustus 2025.

Selain dikenal dengan keunikan budaya dan arsitektur adat, masyarakat Wogo juga aktif mengembangkan tenun ikat, kopi lokal, dan kerajinan bambu.

Dengan kekayaan tradisi, tarian adat, serta musik tradisional khas Ngada, Kampung Wogo menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan langsung kehidupan masyarakat adat yang masih lestari. (cha)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved