Di Tengah Sempitnya Fiskal Daerah, Bupati Rote Ndao Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Korupsi

Tahun depan, ruang fiskal Kabupaten Rote Ndao diperkirakan menyempit akibat pemotongan anggaran, di sisi lain belanja pegawai harus dilakukan. 

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI 
UPACARA - Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk memimpin upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kantor Bupati setempat, Selasa (28/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk menegaskan seluruh proyek pembangunan di Kabupaten Rote Ndao harus bebas dari praktik korupsi. Penegasan ini disampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di halaman Kantor Bupati Rote Ndao, Selasa (28/10/2025).

"Semua proyek-proyek yang dikerjakan itu tidak boleh ada korupsi. Tidak boleh ada yang mengambil yang bukan haknya, termasuk saya sendiri, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh ASN," lugas Paulus dalam amanatnya.

Menurutnya, kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbatas. Tahun depan, ruang fiskal Kabupaten Rote Ndao diperkirakan menyempit akibat pemotongan anggaran, di sisi lain belanja pegawai harus dilakukan. 

Dari hasil perhitungan sementara, kata Paulus, anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 diprediksi berkurang sekitar Rp 115 miliar dibanding tahun ini.

"APBD kita akan berkurang sekitar Rp 74 miliar, ditambah lagi dengan kebutuhan gaji PPPK sebesar Rp 41 miliar yang belum jelas apakah ditransfer atau tidak. Ruang fiskal yang tersisa untuk pelayanan publik hanya sekitar Rp 3,5 miliar," kata Paulus.

Ia mengungkapkan, hampir 39 persen anggaran daerah saat ini terserap untuk membayar gaji pegawai, melampaui batas ideal maksimal 30 persen.  Kondisi ini, tambah Paulus, membuat kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan menjadi sangat terbatas.

Dalam kesempatan itu, Bupati Paulus juga menyoroti efektivitas aparatur pemerintah, terutama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia mengaku menerima laporan bahwa sebagian pegawai belum memiliki beban kerja yang jelas.

"Saya sudah minta laporan dari para kepala OPD. Kalau ada yang tidak punya kompetensi atau tidak tahu apa yang harus dikerjakan, mohon maaf, tahun depan saya akan berhentikan," tegasnya.

Selain menekankan integritas dan efisiensi ASN, Paulus juga mengajak seluruh pegawai untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam membangun daerah, terutama dalam pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Jangan hanya datang, duduk dan pulang lalu terima gaji di akhir bulan. ASN harus berinovasi untuk membangun ekonomi kreatif," pesannya.

Paulus juga mengingatkan adanya perubahan kebijakan fiskal nasional yang semakin terpusat, di mana pemerintah daerah harus aktif mengajukan proposal sesuai kebutuhan pembangunan untuk memperoleh dana dari pusat.

"Sekarang daerah harus menyiapkan proposal sesuai kebutuhan masyarakat karena pusat akan melakukan verifikasi. Tidak bisa lagi kita gunakan dana transfer sesuka hati," tambahnya.

Mengakhiri amanatnya, Paulus mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pemuda, untuk menjaga semangat Sumpah Pemuda dengan bekerja keras, berinovasi dan bersatu membangun Kabupaten Rote Ndao. (rio)

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved