Forum Anak TTS Ikuti Pembekalan Menuju Penguatan Peran Anak

"Misalnya kebutuhan hak mereka untuk bermain, itu harus disiapkan media-media fasilitas misalnya kolam renang, kemudian lapangan futsal. Dan pada perencanaan pembangunan desa semestinya kalau mereka menyampaikan itu bisa diakomodir karena menyangkut pembangunan kebutuhan mereka, " jelasnya. 

Kasus sederhana yang digambarkan Ardi yaitu gagalnya anak TTS ketika mengikuti seleksi masuk TNI /Polri pada tes renang, karena minimnya kolam berenang. Ia menyebutkan bahwa ini terjadi karena anak tidak dilibatkan dalam menyampaikan apa yang mereka butuhkan. 

Dia berharap, melalui forum anak, hak hak anak dapat semakin terakomodir, tersalurkan dan mampu mewakili seluruh anak yang belum mendapatkan akses dan keadilan. Tentu melalui program-program yang dirasa perlu oleh anak-anak, bersama mitra forum anak untuk peningkatan perlindungan terhadap hak anak khususnya anak-anak di TTS. 

Berdasarkan data Dinas P3A Kabupaten TTS, khususnya UPTD PPA, Kasus kekerasan terhadap anak mengalami penurunan meskipun tidak signifikan. Pada tahun 2022, kekerasan terhadap anak terjadi pada 59 orang. Menurut pada tahun 2023 dan 2024 yaitu 45 anak. (any) 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS