Sumba Timur Terkini

Gereja MBSM Kambajawa Kabupaten Sumba Timur Diresmikan Setelah 10 Tahun

Gedung gereja baru Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa di Waingapu diresmikan setelah 10 tahun pembangunan dilakukan.

POS-KUPANG.COM/PAULUS IRFAN BUDIMAN
BERSAMA - Pastor Paroki MBSM Kambajawa, RD. Jack Lodo Mema bersama pimpinan daerah di Pulau Sumba. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPUGedung gereja baru Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT akhirnya diresmikan dan dikonsekrasikan pada Selasa (7/10/2025). Pembangunan gereja tersebut menelan anggaran sekitar Rp23 miliar selama 10 tahun.

Pastor Paroki MBSM Kambajawa, RD. Jack Lodo Mema, dalam laporannya mengatakan, proses pembangunan gereja ini tidaklah mudah. Ia menilai perjalanan panjang selama 10 tahun merupakan sebuah ziarah iman.

“Tercatat bahwa sejak tahun 2015 ada cita-cita luhur untuk menghadirkan rumah yang laik bagi Allah, rumah yang bisa menampung umat yang semakin bertambah dalam jumlah maupun dalam kualitas,” katanya.

Selama proses itu, kata dia, harapan selalu hadir. Namun beriringan dengan ketakutan dan kecemasan akan kemampuan pihaknya menyelesaikan pembangunan tersebut.

“Perjalanan 10 tahun ternyata tidak mudah. Ada masa penuh harapan, ada pula ketakutan dan kecemasan, ada tantangan yang melemahkan dan hendak melunturkan asa serta perjuangan mengaburkan hasil,” ungkapnya.

Namun, semua ketakutan itu akhirnya sirna. Suka duka, pro dan kontra pun hilang ketika mereka merasakan penyertaan Allah yang nyata hingga akhirnya gereja diresmikan.

“Bagaikan emas yang dimurnikan dalam api, iman umat justru semakin teguh dan berkobar dengan doa, pengorbanan dan kesetiaan. Akhirnya gereja ini berdiri kokoh dan telah diresmikan Yang Mulia Uskup Keuskupan Weetbula Mgr. Edmund Woga, CSsR, dan didedikasikan Yang Mulia dan terkasih Mgr. Piero Pioppo,” ucapnya.

Ia mengatakan, selama 10 tahun panitia berjalan, begitu banyak hati yang bersimpati, berempati dan berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembangunan. Ada yang memberi dalam bentuk materi, pikiran, tenaga dan keahlian.

Karena itu, lanjut dia, gereja ini bukan hanya milik umat paroki, melainkan milik semua orang yang berkehendak baik terhadap pembangunan gedung gereja ini.

“Semua karena anugerah Tuhan yang luar biasa,” ungkapnya.

Baginya, peresmian gedung gereja ini bukan hanya peresmian sebuah bangunan. Melainkan titik awal baru dari sebuah perjalanan iman.

“Setelah batu dan semen tersentuh, kini tugas kita menyusun hidup bersama dalam kasih persaudaraan. Setelah altar didedikasikan, kini altar hati kita pun harus senantiasa murni dan tulus untuk Tuhan dan sesama. Dan setelah gedung ini berdiri megah, kini gereja sejati yaitu umat Allah harus semakin kokoh dalam iman, semakin teguh dalam pengharapan dan semakin berakar dalam kasih,” ungkap Pastor Paroki ini.

Ia merincikan, pembangunan gedung gereja berukuran 37 meter x 56 meter itu memerlukan biaya besar.

Sumbangan dan persembahan tulus dari seluruh umat Paroki MBSM sejak proses awal hingga akhir mencapai Rp2,567 miliar.

Sedangkan uluran tangan para donatur, baik dalam bentuk uang, barang, material bangunan dan jasa transportasi sebesar Rp20,851 miliar.

“Sehingga total dalam proses pembangunan sejak 2015 sebesar Rp23,418 miliar. Dengan pengeluaran hampir sama yaitu Rp23,384 miliar. Saldo Rp34 juta,” sebutnya.

“Inilah gambaran dan bukti kerja sama yang baik antara umat paroki dan semua pihak yang berkehendak baik,” tuturnya.

Atas seluruh dukungan tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung pembangunan gereja megah ini.

“Atas nama panitia, saya menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua yang berkehendak baik, baik yang seiman maupun yang tidak seiman,” ucapnya. (dim)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 
 

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved