Target Transaksi dalam Misi Dagang Rp 200 M

Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya memperkuat jalur perdagangan dan investasi dengan Provinsi NTT.

POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
Pembukaan kegiatan Misi Dagang secara bersama oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H.C. Hj Khofifah Indar Parawansa, M. Si. dan Wakil Gubernur NTT Drs. Johni Asadoma, M.Hum, Kamis (6/11/2025) 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya memperkuat jalur perdagangan dan investasi dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Dr. Iwan, S.Hut., M.M., dalam Forum Misi Dagang dan Investasi ke-46 yang digelar di Kupang, pada Kamis (6/11).

Dr. Iwan menekankan pentingnya penguasaan jalur perdagangan Nusantara sebagai kunci daya saing ekonomi Indonesia. “Siapa yang menguasai jalur perdagangan di Nusantara, maka dia menguasai dunia. Karena itu, kerja sama antarprovinsi seperti Jatim dan NTT menjadi sangat strategis,” ujarnya. 

Forum bisnis ini mempertemukan 55 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari NTT, dengan target nilai transaksi potensial mencapai Rp 200 miliar lebih.

Potensi terbesar masih didominasi sektor peternakan, perikanan, pertanian, dan perkebunan, disusul industri olahan dan manufaktur.

Dr. Iwan mengungkapkan, atas arahan Gubernur Jawa Timur, pihaknya juga sedang menyiapkan forum bisnis dan investasi di Singapura yang akan dihadiri 120 pelaku usaha dari berbagai sektor.

“Kami ingin memastikan pelaku usaha daerah bisa naik kelas, tidak hanya di pasar dalam negeri tetapi juga go international,” ujarnya.

Selain pelaku usaha, forum ini turut dihadiri Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT, Irjen Pol (Purn) Dr. Johni Asadoma, M.Hum, anggota DPRD Jawa Timur Komisi B Nafib Lahat, perwakilan Bank Indonesia, Bank Jatim, Bank NTT, serta berbagai asosiasi pengusaha seperti KADIN, IWAPI, HIPMI, REI, dan Apindo.

Forum misi dagang ini juga menghasilkan sejumlah kerja sama konkret, yakni 10 Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 1 BUMD, serta 3 nota kesepahaman (MoU) dengan asosiasi pengusaha.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu membuka pasar baru, memperkuat rantai pasok antarwilayah, dan mempercepat hilirisasi komoditas unggulan NTT. “Kami berharap, investasi dari Jawa Timur bukan hanya sekadar transaksi, tapi juga membangun nilai tambah bagi NTT,” ujar Dr. Iwan.

Dr. Iwan juga menyampaikan rangkaian Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur tahun ini akan berakhir di Kota Semarang, Jawa Tengah. “Setiap forum membawa semangat memperkuat ekonomi daerah lewat sinergi dan kepercayaan antar pelaku usaha,” ujarnya. 

Perkuat Rantai Pasok

Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali memperkuat kerja sama ekonomi melalui kegiatan misi dagang dan investasi. Kegiatan ini dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta jajaran organisasi perangkat daerah dan pelaku usaha dari kedua provinsi.

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma dalam sambutannya menyampaikan bahwa misi dagang merupakan instrumen strategis untuk memperkuat rantai pasok, memperluas pasar komoditas, dan mempercepat arus perputaran modal antardaerah. 

Ia menegaskan, inisiatif ini menjadi upaya nyata kedua daerah untuk saling melengkapi kebutuhan ekonomi berdasarkan keunggulan masing-masing.

“Misi dagang ini adalah upaya sistematis untuk mengatasi disparitas ekonomi dan membangun sinergi yang saling menguntungkan.Jawa Timur memiliki keunggulan dalam industri dan produk olahan, sementara NTT kuat pada sektor agrikultur dan perikanan,” ujar Wakil Gubernur NTT.

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa sejumlah komoditas unggulan NTT telah rutin dikirim ke Jawa Timur, seperti kemiri, kelapa, kopra, jagung, mete, porang, rumput laut kering, telur tetas, hingga ikan cakalang. Komoditas tersebut kemudian diolah dan diperdagangkan lebih lanjut melalui pusat distribusi dan pelabuhan di Jawa Timur.

Sebaliknya, Jawa Timur memasok berbagai kebutuhan pangan dan bahan penunjang sektor peternakan serta perikanan di NTT. Di antaranya pakan ternak, dedak gandum, beras, telur, daging ayam beku, buah-buahan, serta benih ikan air tawar dan air payau. 

Menurut Wagub Johni, pasokan tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di NTT.

“Kerja sama ini bukan hanya soal transaksi jual beli, tetapi membangun kolaborasi berkelanjutan. Kita ingin hubungan ekonomi ini tidak berhenti pada proses transaksional, tetapi menjadi kemitraan jangka panjang,” tegasnya.

Melalui misi dagang ini, pemerintah berharap terbentuk jejaring kemitraan yang melibatkan pelaku usaha besar, UMKM, petani, nelayan, hingga koperasi di kedua wilayah.  Dalam jangka panjang, sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja baru, khususnya di sektor produksi primer di NTT.

“NTT memiliki visi untuk maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan. Sinergi ekonomi dengan Jawa Timur mendukung langkah menuju visi tersebut,” ungkap Wagub Johni.

Sementara Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa melakukan penandangatangan dokumen kesepakatan bersama terkait pembangunan daerah. 

Momen ini terjadi dalam kegiatan misi dagang dan investasi kedua provinsi baik Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Hotel Aston Kupang. Gubernur NTT dan Gubernur Jawa Timur melakukan penandatangan dokumen kesepakatan pada dokumen yang sudah disiapkan. 

Dokumen bentuk kerja sama ini tersedia dalam dua dokumen dan Gubernur Melki bersama Gubernur Khofifah saling bertukar kedua dokumen tersebut sembari untuk ditandatangani. Kegiatan misi dagang dan investasi kedua provinsi dalam rangka meningkatkan jejaring konektivitas antara kedua provinsi. (iar/ria)

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved