Berita Viral

Viral NTT, Khilaf! Seorang Guru Olahraga di TTS Aniaya Siswa Hingga Tewas

Sahabat Tribunners peristiwa memilukan terjadi SD Inpres Desa Poli, Kecamatan Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) Provinsi NTT.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
Tangkapan Layar Instagram @ntt.update
TERSANGKA - Guru olahraga di SD Poli Kecamatan Santian Kabupaten TT Provinsi NTT resmi ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan siswa hingga meninggal dunia, Selasa (14/10/2025). 

Saat diperiksa, terlihat benjolan besar di bagian belakang kepala akibat pukulan benda tumpul.

Kondisi korban kemudian memburuk hingga meninggal dunia pada Kamis (2/10/2025).

Postingan ini pun ramai dengan komentar netizen.

Berikut komentar netizen :

@richard*** : Turut berduka untuk keluarga korban. Kekerasan bukan metode pendidikan, dan ketegasan bukan berarti menyakiti

@litaa**** : Keras boleh pak tpi Jang sampe meninggal Ju ????

@saekoko**** : Bisa khilaf ni????

@vhagen**** : Sekarang bapatua fokus kasi belajar napi dong sa????????

@indah*** : HAH? MENINGGAL????????

@jun**** : Tidak perlu saling menghakimi. Jadikan pembelajaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Apa yg tidak pernah kita bayangkan akan terjadi bisa terjadi kapan saja. Jadi selalu hati-hati dalam bertindak, sekecil apapun itu.

@sinagara**** : Guru yang seharusnya menjadi teladan, kini justru jadi contoh buruk. Bukan hanya mempermalukan diri sendiri, tapi juga mencoreng nama baik profesi mulia. Bagaimana mungkin seorang yang disebut pendidik tega menghilangkan nyawa seorang murid yang seharusnya dilindungi? Dunia boleh memaafkan, tapi sejarah tidak akan lupa. Nama baik yang dibangun 23 tahun hancur dalam sekejap hanya karena emosi sesaat. Ingatlah, kekerasan bukan mendidik, kekerasan hanya menyingkap siapa sebenarnya dirimu.

@mega**** : Itu bukan mendidik tp membunuh. Turut berduja cita.

@4cusss**** : Dari dlu guru ga pernah disiplin, tapi mereka mengajarkan anak murid untuk disiplin deyummmmm menyala guru2 ku

@neno**** : “Guru hebat tidak butuh rotan untuk dihormati. Ia dihormati karena kebijaksanaan dan kasihnya.” (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved