NTT Terkini
Menyelamatkan Bumi: Tantangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang Harus Segera Diatasi
Salah satu langkah krusial yang harus diambil untuk mengurangi pencemaran adalah dengan meningkatkan pengelolaan sampah.
Oleh: Agustina Etin Nahas, S.P.,M.Si (Dosen Faperta Undana)
POS-KUPANG.COM, KUPANG - - Pencemaran dan kerusakan lingkungan kini menjadi isu global yang tak bisa diabaikan lagi.
Dari sampah plastik yang mencemari lautan hingga kerusakan hutan yang semakin parah, masalah ini berdampak langsung pada kehidupan manusia dan ekosistem.
Dampak buruk yang ditimbulkan bisa sangat merugikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang, jika tidak segera ada tindakan preventif dan kuratif yang tepat.
Berikut adalah gambaran mengenai beberapa penyebab utama dan dampak dari pencemaran serta kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
Sampah Plastik dan Mikroplastik Mengancam Laut dan Kehidupan Pesisir
Baca juga: TJSL PLN UIP Nusra Gandeng Komunitas GELISAH Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Ekonomis
Sampah plastik telah menjadi masalah utama yang mencemari lingkungan, khususnya laut. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik dibuang ke laut, membahayakan biota laut dan mencemari ekosistem perairan. Mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik yang terurai ini semakin menjadi ancaman besar.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik sudah ditemukan dalam tubuh berbagai jenis ikan, yang pada akhirnya bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi makanan laut.
Hal ini menjadi perhatian serius, terutama bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut.
Limbah Industri dan Pencemaran Udara: Ancaman bagi Kesehatan Masyarakat
Selain sampah plastik, limbah industri menjadi kontributor utama pencemaran lingkungan. Berbagai pabrik, pembangkit listrik, dan fasilitas industri lainnya seringkali membuang limbah berbahaya ke sungai, laut, atau udara tanpa melalui pengolahan yang memadai.
Limbah cair yang tercemar bahan kimia dapat merusak kualitas air dan tanah, sementara emisi gas berbahaya dari industri turut memperburuk kualitas udara.
Baca juga: Faperta Undana Luncurkan Program Kemitraan Masyarakat Aplikasi Irigasi Tetes Otomatis
Polusi udara ini berisiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat, dengan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, hingga kanker paru-paru menjadi ancaman nyata bagi mereka yang tinggal di sekitar wilayah industri.
Deforestasi dan Kerusakan Hutan: Penyumbang Perubahan Iklim
Kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan liar dan konversi lahan untuk pertanian atau pembangunan menambah parah kondisi lingkungan.
Hutan yang rusak tidak hanya mengurangi daya dukung alam, tetapi juga berkontribusi pada pemanasan global.
Hutan berfungsi sebagai penyerapan karbon, namun dengan semakin banyaknya lahan yang dibuka, gas rumah kaca pun dilepaskan ke atmosfer, memperburuk perubahan iklim.
Selain itu, kerusakan hutan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, mengancam berbagai spesies yang bergantung pada habitat alami mereka.

Pentingnya Pengelolaan Sampah dan Kesadaran Lingkungan
Salah satu langkah krusial yang harus diambil untuk mengurangi pencemaran adalah dengan meningkatkan pengelolaan sampah.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik, seperti dibakar sembarangan atau dibuang ke sembarang tempat, akan mencemari tanah, udara, dan perairan.
Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara yang lebih ramah lingkungan dalam membuang sampah dan mengelola limbah, seperti dengan mendaur ulang atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Masyarakat juga perlu lebih aktif dalam berpartisipasi dalam program kebersihan dan penghijauan yang digalakkan oleh pemerintah atau komunitas lokal.
Aksi Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Pencemaran dan kerusakan lingkungan bukanlah masalah yang bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.
Diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menemukan solusi yang efektif.
Pemerintah perlu memperkuat regulasi terkait lingkungan dan memastikan bahwa industri dan perusahaan mematuhi aturan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Masyarakat juga harus terlibat secara aktif dengan menerapkan pola hidup yang lebih hijau dan bertanggung jawab.
Dengan tindakan bersama, kita dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari untuk generasi mendatang. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.