Editorial
EDITORIAL: Geliat Positif Tinju NTT
PEMERINTAH Provinsi NTT berkolaborasi dengan Pengprov Pertina NTT menggelar kejuaraan tinju Piala Gubernur NTT 2025 di Kalabahi, Kabupaten Alor.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - PEMERINTAH Provinsi NTT berkolaborasi dengan Pengprov Pertina NTT menggelar kejuaraan tinju Piala Gubernur NTT 2025 di Kalabahi, Kabupaten Alor. Turnamen yang baru berakhir ini mengokohkan Kontingen Pertina Belu sebagai juara umum.
Turnamen ini telah berakhir, namun ada beberapa catatan penting yang mesti dilihat. Sebut saja munculnya petinju muda potensial yang kalau dibina lebih intens pasti akan berprestasi lebih tinggi. Ada juga sport tourism di Kabupaten Alor yang ikut bergeliat.
Prestasi yang diraih Pertina Belu ini sudah diprediksi sejak awal. Sejak beberapa tahun terakhir, anak-anak Belu harus diakui telah mendominasi prestasi tinju di NTT. Dalam dua keikutsertaan di dua Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir, atlet Belu pasti yang terbanyak mewakili NTT.
Sasana Laka Boxing Camp Belu terus melahirkan atlet berprestasi. Penjenjangan usia yang dilakukan membuat mereka tak pernah kehabisan stok petinju bagus. Hal itulah yang membuat sejak awal, mereka sudah diprediksi akan menyabet gelar juara umum.
Sementara Pertina TTS tetap mempertahankan posisinya. Anis Nitbani dan Chris Radja melanjutkan estafet yang ditinggalkan Jones Ballo. Tak banyak yang dihasilkan, tapi kualitas tetap menjadi jaminan.
Sementara Kabupaten Alor yang saat ini nyaris tenggelam kini mulai menggeliat. Beberapa atlet potensial pun bermunculan. Sebut saja Janwiro Samuel Fanheli, Jemis Maupeni, Francisco Lopez, Olivia Koilgawen dan lainnya.
Banyak catatan penting yang mesti kita lihat dari kejuaraan ini. Di saat organisasi tinju amatir ini sedang berkonflik di nasional, kita di Provinsi NTT malah bergerak positif. Ini mesti terus dipertahankan. Perlahan tapi pasti, NTT memang mesti mempersiapkan atletnya menyambut PON XXII NTT-NTB 2028.
Tinju NTT secara nasional sejak dulu sudah masuk dalam hitungan. Ada dua atlet NTT, Johni Asadoma dan Hermensen Ballo yang pernah memperkuat Indonesia di Olimpiade. Hanya sedikit daerah di Indonesia yang bisa meraih prestasi seperti ini. Saat ini saja, ada dua atlet NTT dan satu pelatih yang berada di Pelatnas Tinju PP Pertina.
Artinya, saat nanti menjadi tuan rumah PON 2028, kita tentu tak ingin anak-anak NTT menjadi bulan-bulanan petinju lain. Kita tuan rumah, kita mesti menang. Untuk menang, tidak serta merta. Mulai dari sekarang, persiapkan dengan benar, saatnya nanti, prestasi tinggi bukan hal yang mustahil.
Terima kasih untuk Pemprov NTT, Dispora NTT, Pertina NTT, Pemkab Alor dan semua tim yang sudah berpartisipasi di Turnamen Piala Gubernur NTT 2025. Hari ini kita telah membuat sejarah awal prestasi tinju kita. Apakah bisa naik level, ataukah justru seperti berjalan di tempat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.