Banjir Bandang di Nagekeo
Warga Mencari Korban Hilang Terseret Banjir Bandang di Nagekeo NTT Secara Manual
Warga dengan menggunakan tangan kosong membongkar batu-batu besar yang sebelumnya sudah dibersihkan alat berat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MBAY - Puluhan warga yang mengaku mencium bau mayat di sekitar jembatan Teodhae 2 Kecamatan Mauponggo, sempat melakukan pencarian secara manual terhadap korban hilang pasca banjir bandang di Kabupaten Nagekeo.
Warga dengan menggunakan tangan kosong membongkar batu-batu besar yang sebelumnya sudah dibersihkan alat berat.
Beberapa warga bahkan mengorek-ngorek material batu dan pasir dengan tangan kosong mencari sumber bau yang mereka duga keberadaan korban hilang.
Selain warga, beberapa anggota Polisi yang berada di lokasi itupun ikut membantu pencarian di lokasi tersebut.
Kabar kembali ditemukannya mayat korban hilang akibat terseret banjir bandang itupun dengan cepat tersebar ke beberapa kampung bahkan desa-desa tetangga dari Desa Sawu.
Baca juga: PLN Pulihkan 4.815 Pelanggan Listrik Pasca Banjir Bandang Nagekeo
Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan berharap ketiga korban hilang segera ditemukan.
Setelah beberapa saat melakukan pencarian secara manual, satu alat berat yang kebetulan berada di seberang jembatan Teodhae 2 ikut dikerahkan.
Upaya pencarian korban hilang dengan menggunakan alat berat yang menggali beberapa titik yang dicurigai pun dilakukan.
Setelah kurang lebih satu jam membongkar material berupa batu-batu besar di lokasi itu, tidak ditemukan tanda-tanda adanya korban.
Pencarian pun akhirnya dihentikan dilakukan pencarian di titik lainnya yang ditentukan sebelumnya terus dilakukan hingga sore hari.
Baca juga: 74 Korban Banjir Bandang di Mauponggo Dapat Pengobatan Gratis Hari Pertama
Sementara itu, sejak pukul 07.00 WITA, 219 tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere dibantu anggota TNI/Polri serta masyarakat setempat mulai melakukan pencarian dengan tim pencarian di bagi dalam beberapa SRU atau Search and Rescue Unit (Unit Pencarian dan Penyelamatan).
Metode pencarian hari kelima dilakukan dengan penyisiran di sepanjang Kali Lowo Koke maupun beberapa arah yang sudah ditentukan baik dari arah hulu maupun hilir Kali Lowo Koke dengan luas area pencarian di sepanjang 3500 meter persegi.
"Hasil sampai dengan pukul 12.00 WITA, hasil masih nihil," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Fathur Rahman kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025) siang.
Di areal pencairan, jelas Fatur Rahman, masih ada tumpukan material dan sudah dilakukan upaya pembongkaran material berupa batu-batu besar serta pohon-pohon tumbang guna mencari para korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.