NTT Terkini

Sagi Soa dan Larik Riuang Dipentaskan di Kota Kupang

Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, Wakil Bupati Ngada, serta Wakil Bupati Nagekeo.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN
Sambutan Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam Pentas Budaya Sagi So’a dan Larik Riung 2025 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) Kupang kembali menggelar agenda tahunan pelestarian budaya dengan menampilkan Pentas Budaya Sagi Soa dan Larik Riung 2025. 

Acara ini digelar di pelataran UPTD Taman Budaya Gerson Poyk, Kota Kupang, Sabtu (30/8/2025) pukul 09.00 Wita.

Mengusung tema “Dengan Semangat Kemerdekaan, Ayo Bangun NTT dalam Spirit Sagi dan Larik”, pementasan budaya kali ini dipercayakan kepada komunitas Soa yang membawakan tradisi Sagi dan komunitas Riung yang menampilkan budaya Larik.

Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, Wakil Bupati Ngada, serta Wakil Bupati Nagekeo.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT Melki Laka Lena mengapresiasi inisiatif IKADA Kupang yang konsisten melestarikan warisan leluhur melalui pentas budaya.

Menurutnya, kekayaan budaya lokal adalah fondasi penting dalam membangun NTT yang maju, sehat, cerdas, dan sejahtera.

“Spirit Sagi dan Larik mengandung nilai-nilai luhur tentang keberanian, keuletan, daya juang, persatuan, dan perdamaian. Nilai-nilai ini harus kita jadikan pijakan untuk membangun NTT, keluar dari persoalan stunting, kemiskinan, hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Gubernur NTT.

Baca juga: Pentas Budaya Sagi Soa dan Larik Riung Wujud Cinta Budaya Lokal

Ia juga menyinggung pentingnya pengembangan ekonomi berbasis budaya melalui gerakan One Community One Product.

Produk unggulan asal daerah, menurutnya, perlu dikemas dengan baik dan dipasarkan di pusat distribusi seperti NTT Mart.

“Budaya tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga tumpuan penguatan ekonomi rakyat. Kita dorong kemandirian desa, kedaulatan pangan, transisi energi, hingga pariwisata budaya yang berkelanjutan,” tegasnya.

Gubernur Melki juga menyinggung pentingnya mempererat persaudaraan antara Ngada, Nagekeo, dan Manggarai Timur, khususnya dalam menjaga harmoni antara Riung dan daerah sekitarnya. 

Ia berharap konflik sosial tidak lagi terulang, melainkan digantikan dengan perdamaian abadi melalui kekuatan budaya.

“Budaya adalah warisan leluhur yang harus kita jaga bersama, tidak hanya untuk kita hari ini, tetapi juga untuk anak cucu kita,” tambahnya.

Pentas budaya tahun ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi komunitas So’a dan Riung, tetapi juga momentum merajut kebersamaan warga Ngada di Kota Kupang. (uan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved