Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior
Pangdam IX/Udayana: Saya Kehilangan Anggota, Ini Menyedihkan! Siapapun Diusut, Tidak Pandang Bulu
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto belasungkawa atas meninggalnya Prada Lucky Namo).
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto belasungkawa atas meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23).
Ia terpukul karena Prada Lucky Namo meninggal akibat dianiaya para senior. Pangdam sedih atas peristiwa memilukan dan menyayat hati.
"Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Christian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ucap Piek Budyakto.
Prada Lucky Namo adalah anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, satuan di bawah kendali Kodam IX/Udayana. Prada Lucky Namo dengan Jabatan Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton I Kipan A Yonif TP 834/WM NRP 1725104030035583.
Yonif TP 834/WM baru terbentuk di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penerimaan personel Yonif TP 834/WM Nagekeo terjadi pada Selasa (1/6/2025). Acara yang diselenggarakan Korem 161/Wira Sakti Kupang ini berlangsung di Pelabuhan Marapokot.
Dengan demikian, Prada Lucky Namo bersama personel Yonif TP 834/WM Nagekeo baru bertugas sekitar dua bulan satu minggu.
Yonif TP 834/WM Nagekeo merupakan bagian dari program strategis TNI AD. Selain memiliki kemampuan tempur, personel Yonif TP 834/WM Nagekeo berperan aktif mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Terdorong oleh rasa empati dan kepedulian, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, Senin (11/8) siang. Piek Budyakto tiba sehari setelah Prada Lucky Namo dimakamkan di TPU Kapadala, Sabtu (9/8).
Mayjen TNI Piek Budyakto menemui orang tua Prada Lucky Namo. Ia menyampaikan ucapan dukacita. Seketika suasana haru menyelimuti. Isak tangis pun pecah.
"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," ucap Pangdam.
Piek Budyakto memahami situasi batin dan emosional yang dialami kedua orang tua Prada Lucky Namo. Ia mempersilahkan orang tua menyampaikan segala sesuatu. Pangdam akan menyanggupi sesuai kewenangannya.
Sambil bersimpuh di kaki Pangdam Mayjen Piek Budyakto, ibunda Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey memohon keadilan untuk anaknya.
"Tolong, saya butuh keadilan Bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon Bapak," ucap Sepriana sambil berlinang air mata.
Dia menyebut Lucky adalah anak kebanggaannya sekaligus penopang hidupnya. Sepriana ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran. Namun, dia tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.