Flores Timur Terkini

TBC Serang Ratusan Warga Flores Timur NTT, Dinkes Sebut Penularan Bisa Lewat Udara

TBC serang Ratusan Warga Flores Timur NTT, Dinas Kesehatan flores Timur sebut penularan bisa lewat udara

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
BERI PENJELASAN - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Flores Timur, Sudirman Kia, memberikan penjelasan tentang penanganan TBC, Sabtu, 9 Agustus 2025. TBC Serang Ratusan Warga Flores Timur NTT, Dinkes Sebut Penularan Bisa Lewat Udara 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Ratusan Warga Flores Timur NTT ( Provinsi Nusa Tenggara Timur) dilaporkan mengidap Penyakit TBC atau tuberkulosis. 

Dinas kesehatan Kabupaten Flores Timur ( Dinkes flores Timur ) menyebut penyakit bakteri menular ini bisa dengan cepat menyebar lewat udara atau dekat dengan penderita TBC.

Pernyataan Dinkes Flres Timur tiu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Flores Timur, Sudirman Kia

Sudirman Kia mengatakan, ada 145 orang di daerah itu tercatat tertular Penyakit TBC . Angka ini berdasarkan pendataan sejak Januari sampai Juni 2025.

Baca juga: Dinkes Sumba Timur Tegaskan TBC Bukan Penyakit Keturunan atau Aib, Novri Kilimandu:Dapat Disembuhkan

Sudirman Kia menuturkan, dalam tahun 2025 ini, pihaknya diarahkan untuk menemukan 999 penderita TBC. Target yang butuh kerja ekstra petugas lapangan. Dalam enam bulan, dinas ini baru menemukan 145 atau 14,5 persen.

Karena demikian, suspek orang yang dicurigai mengidap TBC harus diperiksa. Terhadap hal ini, target suspek ada 4.857, namun pihaknya baru menjangkau 1.884 atau 38,79 persen.

Upaya memutus mata rantai penyebaran TBC terus dilakukan. Daerah ini hanya memiliki lima alat Tes Cepat Molekuler TCM). Alat diagnosis penyakit TBC itu tersebar di Puskesmas Boru, Puskesmas Ritaebang, Puskesmas Waiwerang, Puskesmas Lambunga, dan RSUD Larantuka.

"Untuk penanganan, kita lakukan pemeriksaan terhadap suspek dulu, kemudian penegakkan diagnose. Setelah itu baru kita lakukan proses pengobatan. Di dalam proses pengonatan juga ada pengawas obat, biasanya oleh petugas kesehatan," kata Sudirman, Sabtu, 9 Agustus 2025.

Baca juga: Kasus TBC di Sumba Timur Turun, 311 Kasus per 8 Agustus 2025

Selama ini, ujar Sudirman, penderita TBC tidak tertib menkonsumsi obat. Padahal, obat untuk mereka harus sampai tuntas yaitu enam bulan. Stok obat-obatan hingga kini masih mencukupi dan mudah dijangkau di puskesmas terdekat.

"Itu yang harus kita jaga, supaya harus selalu rutin minum selama enam bulan. Kadang kala masyarakat kita ini rasa mulai sehat, lalu stop minuk obat. Mestinya harus enam bulan," ucap Sudirman.

Menurutnya, penularan TBC sangat cepat lewat udara. Ketika seorang penderita satu kali batuk, maka ada ribuan kuman atau bakteri yang ikut keluar dari mulutnya. 

"Batuk satu kali itu bisa ribuan kuman. Orang di dekat-dekat situ bisa tertular," ujarnya. (Cbl)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved