KKB Papua

KKB Pembunuh Nakes yang Buron sejak 2021 Ditangkap Tanpa Perlawanan

Penangkapan itu bermula saat tim melakukan penyelidikan keberadaan pelaku.

Editor: Ryan Nong
TRIBUNNEWS.COM
ANGGOTA KKB DITANGKAP - Tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom berhasil menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel, bernama Maam Taplo di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom pada Sabtu (22/11/2025). Maam Taplo merupakan buronan kasus pembunuhan nakes sejak 2021. 

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Satgas Damai Cartenz bersama Polres Keerom menangkap Maam Taplo, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang buron sejak 2021. 

Penangkapan anggota KKB Kodap XV Ngalum Kupel berlangsung di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, Papua pada Sabtu (22/11/2025).

Maam Taplo masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait aksi brutalnya terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok pada 13 September 2021 lalu.

“Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para korban. Pelaku dengan rekam jejak kekerasan seperti ini harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Hadapi KKB Papua, Kapolri Siapkan Dua Pendekatan Sekaligus

Penangkapan itu bermula saat tim melakukan penyelidikan keberadaan pelaku. Kemudian tim berhasil mengamankan pelaku Maam Taplo di Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, tanpa perlawanan.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan dalih berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini, menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut.

Setelah diamankan, pelaku Maam Taplo segera dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi, Kombes Adarma Sinaga menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan untuk mengejar anggota KKB lainnya.

“Kami terus memantau pergerakan jaringan KKB dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan akan dilakukan tanpa kompromi,” ucapnya.

Berikut catatan kriminal Maam Taplo sebelum akhirnya tertangkap:

Pertama, pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap nakes di Kiwirok. Korban meninggal dunia yakni Gabriella Meilani akibar mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.

Korban luka-luka sebanyak 10 orang yakni, Dr. Restu Pamangi (patah tulang lengan kanan), Siti Khotijah, Martinus Deni Satya, Lukas Luji (luka memar), Emanuel Abi (luka panah di ketiak), Patra (luka memar), 

Selanjutnya, Katrianti Tandiala (luka tusuk di kemaluan dan paha kanan, lebam wajah), Christina Sampe Tonapa (luka tusuk di sekujur tubuh), Marcelinus Ola Atanila (luka memar) dan Gerald Sokoy.

Kedua, pembakaran fasilitas umum di Kiwirok. Adapun beberapa gedung yang dibakar yakni Bank Papua, Puskesmas, Pasar, Perumahan Puskesmas dan Kantor Distrik.

Ketiga, terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan lainnya seperti, penembakan di Lapangan Terbang Kiwirok, penembakan terhadap Pos Brimob Resimen III dan personel Satgas Kodim Yonif 431/SSP Pos Okbibab serta Kontak tembak dengan personel Yonif PR 431/SSP di Pos Kiwirok yang menyebabkan Prada Beryl Kholif A.R meninggal dunia.

Adapun KKB Papua yaitu kelompok separatis bersenjata di Papua yang melakukan aksi teror, penyerangan, dan intimidasi terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.

Pemerintah Indonesia menyebut mereka sebagai KKB karena aktivitasnya dianggap kriminal, meski kelompok ini seri.ng mengaitkan diri dengan perjuangan politik Organisasi Papua Merdeka (OPM). (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved